IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kereta medik darurat atau Emergency Medical Train(EMT) saat ini menampung sebanyak 60 pasien Covid-19.
"Awal difungsikan sekitar lima bulan lalu, jumlah pasien COVID-19 yang dirawat di EMT hanya sekitar 10 hingga 14 orang maksimum, sehingga terkesan kosong. Tetapi sejak dua hingga tiga pekan ini benar-benar drastis lonjakannya. Sekarang EMT sudah difungsikan dua trainset dan isinya sekitar 62-63 pasien," ujar Direktur Pengembangan PT INKA (Persero) Agung Sedaju di Madiun, Senin (5/7).
Menurut dia, selama empat bulan pertama operasional EMT, sangat terbantu oleh tenaga medis yang disediakan dari Pemkot Madiun dengan biaya operasional ditanggung oleh PT INKA (Persero). Saat ini, operasional EMT tidak hanya bertumpu pada Pemkot Madiun namun juga bantuan donatur dari luar yang turut berkontribusi.Seperti donatur dari anak perusahaan, perbankan, dan bantuan dari rekanan INKA.
Untuk tenaga medis, INKA juga sudah bisa merekrut sendiri tenaga kesehatannya karena tenaga kesehatan yang dimiliki di klinik INKA sangat terbatas."Sehingga kami membutuhkan tenaga kesehatan tambahan. Ada sekitar tiga perawat dan sekarang harus menambah lagi satu dokter untuk mengawasi jarak jauh," kata Agung Sedaju.
Pihaknya membuka donasi bagi semua pihak yang ingin berkontribusi memberikan bantuan untuk operasional EMT. Donasi bisa diberikan baik berupa makanan, peralatan mandi, hingga uang tunai."Bagi para karyawan atau siapa saja yang mungkin masih diberikan kelonggaran secara ekonomi, dapat bergotong-royong memberikan donasi untuk operasional EMT," katanya.