Selasa 06 Jul 2021 06:45 WIB

Influencer UEA, Bahrain, dan Maroko Kunjungi Israel

Mereka mempromosikan normalisasi.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Ani Nursalikah
Influencer UEA, Bahrain, dan Maroko Kunjungi Israel. Balai Kota Tel Aviv diterangi dengan bendera Uni Emirat Arab dan Israel saat kedua negara mengumumkan akan menjalin hubungan diplomatik penuh, di Tel Aviv, Israel, Kamis (13/8/2020).
Foto: AP / Oded Balilty
Influencer UEA, Bahrain, dan Maroko Kunjungi Israel. Balai Kota Tel Aviv diterangi dengan bendera Uni Emirat Arab dan Israel saat kedua negara mengumumkan akan menjalin hubungan diplomatik penuh, di Tel Aviv, Israel, Kamis (13/8/2020).

IHRAM.CO.ID, TEL AVIV -- Influencer dari Uni Emirat Arab (UEA), Bahrain, dan Maroko mengunjungi Israel pada bulan lalu dalam upaya merayakan perjanjian normalisasi tahun lalu. Disebut “Misi Pemimpin Masa Depan ke Israel,” tur ini diselenggarakan oleh Pendiri Israel-Is Eyal Biram.

Israel-Is adalah organisasi nirlaba yang bertujuan meningkatkan hubungan Israel dengan negara lain melalui interaksi pribadi. “Jika kita ingin memulai dan membangun masa depan bersama, kita harus memahami bahwa kita berasal dari masa lalu bersama,” kata Biram.

Baca Juga

Menurut Times of Israel, perjalanan tersebut juga bertujuan menyoroti kepemimpinan kaum muda dan berharap para influencer mengadvokasi kelompok pendukung normalisasi baru serta memperluas Kesepakatan Abraham. Warga Bahrain Yousif Mohamed (20 tahun) mengatakan meskipun ia masih muda, tidak ada kata terlambat untuk mencoba mengubah dunia.

“Saya menghadapi sedikit tekanan dan kritik daring. Mungkin ini terjadi karena saya menjadi orang Bahrain pertama yang mengunjungi Israel, tapi saya pikir orang-orang membutuhkan waktu untuk membuka pikiran mereka,” ujar dia.

Terkadang ketidaktahuan yang menghalanginya mereka. Oleh karena itu, Mohamed memutuskan mengunjungi dan melihat langsung Israel. “Saya sangat senang saya telah mengambil langkah ini,” tambahnya.

Dikutip Middle East Monitor, Selasa (6/7), kesepakatan normalisasi tahun lalu yang ditandatangani oleh UEA, Bahrain, Sudan, dan Maroko dikecam oleh Palestina. Palestina mengklaim negara-negara tersebut telah meninggalkan dukungan terhadapnya.

Namun, UEA menyebut kesepakatan tersebut merupakan upaya untuk mencegah pencaplokan yang direncanakan Tel Aviv atas Tepi Barat yang diduduki. Beberapa perjanjian bilateral tentang investasi, pariwisata, penerbangan langsung, keamanan, dan telekomunikasi ditandatangani setelah kesepakatan damai.

https://www.middleeastmonitor.com/20210705-uae-bahrain-morocco-influences-visit-israel-to-promote-normalisation/

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement