IHRAM.CO.ID, BELGRADE, Serbia -- Bosnia dan Herzegovina akan mengucapkan selamat tinggal kepada korban genosida Srebrenica berusia 16 tahun pada 11 Juli.
Azmir Osmanovic merupakan korban termuda yang dimakamkan pada Ahad ini (11/7) pada peringatan 26 tahun genosida Srebrenica.
Delapan belas korban lainnya akan dimakamkan pada upacara peringatan.
Kakak laki-laki Azmir, Azir Osmanovic, mengatakan kepada Anadolu Agency tentang kenangan terakhir yang dia miliki bersama saudaranya.
Dia mengatakan mereka diasingkan ke Srebrenica dari desa mereka pada 1993, tak lama setelah perang dimulai.
“Setelah Srebrenica berada di bawah kendali pasukan Serbia, pada 11 Juli 1995, saudara saya, Azmir, bersama dengan ayah saya, Aziz, mencoba mencapai 'zona aman' di kota Tuzla melalui jalur hutan,” kata Osmanovic.
"Saya mengucapkan selamat tinggal kepada saudara saya di dekat sebuah pom bensin di Srebrenica," sebut dia.
Osmanovic mengatakan itu adalah terakhir kalinya dia melihat saudaranya.
"Dia memberikan biskuit kepada sepupu kami dan memasukkannya ke dalam ransel mereka. Azmir memaksa ayahku untuk pergi. Ini pertemuan terakhir kami," ujar dia.
Pada 2003, Osmanovic mendapat informasi bahwa Azmir dibunuh oleh pasukan Serbia selama perjalanannya di jalan menuju zona aman.
Butuh 15 tahun lagi untuk mencapai sisa-sisa Azmir, yang hanya tulang tengkorak.
"Pusat Identifikasi menghubungi saya dan mengatakan bahwa mereka menemukan tulang tengkorak milik saudara laki-laki saya," kata Osmanovic.
"Percayalah, saya sama sedihnya dengan kehilangan saudara laki-laki saya hari itu. Sisa-sisa tulang ditemukan pada Agustus 2018. Beberapa tulang hanya tengkorak. Saya memutuskan untuk mengubur sisa-sisa ini karena saya tidak berpikir saya akan menemukan sisa tubuh. Setidaknya memiliki kuburan di mana saya bisa mendoakannya," ucap dia.
Azmir terpisah dari ayahnya pada jebakan pertama, atau ladang ranjau di jalur hutan, kata Osmanovic, yang percaya saudaranya kemungkinan besar berkeliaran di sekitar hutan bersama teman-temannya. Mereka tersesat dan menginjak ranjau.
Dia mengatakan dirinya telah bekerja di Potocari Memorial Center selama lebih dari 12 tahun di mana dia memberitahu pengunjung tentang genosida setiap hari.
"Saya mencoba melakukan yang terbaik agar lebih banyak orang dapat mendengar apa yang kami alami pada Juli 1995," kata Osmanovic.