Jumat 23 Jul 2021 09:30 WIB

Kamp Pengungsi Rohingya di India Dibuldoser

Diperkirakan 40 ribu pengungsi Rohingya menetap di kamp pengungsi India.

Rep: Meiliza Laveda/ Red: Agung Sasongko
Pengungsi Rohingya(ilustrasi)
Foto:

Salah seorang polisi di kantor Kalindi Kunj mengatakan bangunan yang dihancurkan bukan masjid melainkan hanya gubuk bobrok. Namun, ia menolak untuk memberikan informasi lebih lanjut. Sementa itu, Hakim Subdivisi Pravir Singh mengaku dia tidak tahu tentang penghancuran masjid. Dia menyebut dia tidak berkompeten untuk memberikan pernyataan resmi tentang masalah tersebut.

Dilansir Aljazeraa, Jumat (23/7), pada 13 Juni lalu, kamp yang menampung lebih dari 50 keluarga pengungsi di tempat penampungan bobrok, hancur dalam kobaran api besar.  Sebagian kecil masjid yang terletak di pintu masuk kamp, ​​rusak akibat kebakaran. Kondisi ini memaksa para pengungsi untuk tinggal di tenda-tenda yang disediakan oleh organisasi nirlaba dan aktivis setempat.

Wanita Rohingya Shamsheda Khatoon (27 tahun) menuduh pembongkaran masjid sebagai bagian yang sudah direncanakan. “Para pejabat meminta para pengungsi yang tinggal di kamp negara bagian Uttar Pradesh untuk pindah ke tenda pinggir jalan. Kemudian mereka menghancurkan kamar mandi dan pipa pasokan air serta masjid,” ucap dia.

Bahkan para pejabat tidak mengizinkan para pengungsi untuk mengeluarkan kitab suci umat Islam Alquran dan buku-buku agama lainnya. Khatoon mengatakan pembongkaran kamar kecil dan pompa air telah menimbulkan masalah sanitasi di antara para wanita di kamp tersebut.

“Kami sekarang tidak punya tempat untuk buang air besar, mandi, atau mencuci pakaian,” tambahnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement