Minuman tersebut mungkin telah disiapkan dengan cara ini sejak abad kesepuluh SM. Jauh kemudian, komunitas di seluruh dunia datang dengan metode yang rumit untuk menyeduh biji kopi.
"Ini adalah minuman yang paling banyak dirancang untuk item tambahan. Siapa pun yang merasakan hubungan apa pun dengan kopi, baik itu arsitek, desainer, seniman, dan profesional lainnya, muncul dengan kreasi untuk itu. Mereka berhubungan dengan kopi melalui mata profesional mereka sendiri," kata Shefer.
Artefak yang dipamerkan di pameran ini termasuk cangkir kecil abad ke-18 dengan tempat di bagian bawahnya di mana para peminum dapat meletakkan opium, pemegang cangkir Turki yang dihias, mesin espresso Italia abad ke-20 yang modern, dan teko kopi Badui yang dilas dari besi tua.
Pembagian gender juga membentuk budaya kopi. Beberapa wanita menyamar sebagai pria untuk memasuki kedai kopi yang semuanya pria di abad 16 dan 17.
Yang lain memprotes pengucilan mereka dari institusi atau menciptakan institusi mereka sendiri, tren yang memunculkan kaffeeklatsch Eropa, pertemuan informal yang ditandai dengan kopi dan percakapan.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
