Jauh sebelum itu, sebenarnya Syekh Abdurrahman juga sudah diminta oleh Habib Utsman bin Yahya untuk menggantikannya sebagai mufti di Jakarta.
Begitu juga saat berkunjung ke Semenanjung Tanah Melayu, Syekh Abdurrahman juga ditawari oleh Sultan Johor di Malaysia untuk menjadi mufti di sana. Namun, dengan sangat halus dan bijak, kedua tawaran tersebut ditolak oleh Syekh Abdurrahman.
Pengangkatan Syekh Abdurrahman Siddiq sebagai mufti Kerajaan Indragiri yang pertama oleh Sultan Mahmud Syah yang bekedudukan di Rengat sejak 1337 Hijriyah. Ia menduduki posisi terhormat ini selama 20 tahun.
Kehadirannya di Indigari tidak hanya membawa perubahan besar dalam bidang dakwah, tetapi juga sosial-ekonomi masyarakat lokal. Sebab, dirinya terus bergiat dalam membuka perkebunan- perkebunan.
Sang syekh memiliki 120 baris atau 4.800 batang kelapa. Sebanyak 70 baris ia wakafkan untuk kepentingan umat. Panen pertama dari kebunnya itu digunakan untuk membangun masjid yang terletak di sebelah rumah.
Selain itu, hasil jerih payahnya juga digunakan untuk membangun madrasah dan tempat tinggal para santri.Anak-anak itu dapat belajar di madrasah tersebut tanpa dipungut biaya.