IHRAM.CO.ID, "Itu memilukan. Aku benar-benar harus menangis," kata Yusra Mardini, atlet asal Suriah mengenang perjuangannya untuk mengikuti Olimpiade Tokyo dilansir website resmi UNHCR, Kamis (29/7). Yusra dan kakaknya, Sara Mardini merupakan satu dari sekian contoh perjuangan pengungsi yang melintasi beberapa negara untuk bertahan hidup.
Yusra dan kakaknya menaiki perahu berukuran kecil meninggalkan negaranya yang dilanda perang. Ketika mesin sampan mati dan mulai tergenang air garam, Yusra, yang saat itu berusia 17 tahun, dan kakak perempuannya Sara, melompat ke air untuk meringankan beban dan memandu perahu ke tempat yang aman hingga mencapai pulau Lesbos di Yunani.
Selepas 3,5 jam bertarung hidup-mati di atas lautan lepas. Yusra dan Sara sampai di bibir pantai, tanpa sepatu dan hanya mengenakan pakaian serta tas kecil. Kisahnya pun mulai dikenal setelah video kisahnya dirilis oleh Time 100.
"Kisah saya tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan orang-orang yang melarikan diri dari Afrika. Mereka melintasi gurun dan hanya satu dari 14 yang selamat," sambung Yusra.