Selasa 03 Aug 2021 02:50 WIB

Said Tuhuleley, Mujahid Dakwah Kaum Dhuafa (I)

Said Tuhuleley selalu menekankan akan pentingnya pemberdayaan bagi kelompok rentan

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Rektor UMM Muhadjir Effendy memberi selamat kepada Said Tuhuleley (kiri).
Foto:

Pada periode kepemimpinan berikutnya, Said Tuhuleley terpilih menjadi ketua Dema IKIP Negeri Yogyakarta. Dalam posisinya sebagai ketua saat itu, Said bersama ketua Dema se-Indonesia sepanjang tahun 1977 sampai 1978 melakukan protes dan perlawanan terhadap berbagai kebijakan Orde Baru yang tidak berpihak pada rakyat.

Setiap aktivis tentu memiliki risiko dalam perjuangannya. Karena itu, dari aksinya di era orde baru Said sempat ditangkap dan meringkuk selama delapan bulan dalam Rumah Tahanan Militer di Semarang tanpa melalui proses pengadilan.

Setelah bebas dari penjara, Said tetap melanjutkan perjuangannya dengan menjadi mentor bagi aktivisaktivis pergerakan mahasiswa era orde baru. Selain itu, Said juga terus memperkuat gerakannya di Lembaga Dakwah Kampus (LDK) yang kegiatannya berpusat di Masjid al-Muja hidin di Kampus IKIP Yogyakarta.

Pada 1982, Said lulus dari IKIP Yogyakarta. Dia pun mulai menjalani kariernya sebagai pendidik dan mengajar sebagai guru honorer di SMA swasta di Kota Solo. Namun, pada akhir kuartal pelajaran Said mengundurkan diri. 

Setelah itu, Said kemudian aktif dalam menjalankan aktivitas-aktivitas dakwahnya di berbagai lini. Pada puncak kesuksesannya, Said mendapatkan anugerah gelar Doktor Honoris Causa (HC) dalam bidang pemberdayaan masyarakat dari Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) pada 19 Desember 2014.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement