Selasa 03 Aug 2021 20:46 WIB

Mengenal Istighotsah KH Romli Tamim (I)

KH Romli Tamim menyusun wirid istighotsah di kalangan warga Nahdliyin.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
 Jakarta Islamic Centre (JIC) dan Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Jakarta Utara menyelenggarakan kegiatan Istighotsah Kubro dan seminar tentang wabah virus corona di Ruang Serba Guna JIC, Jakarta Utara, Sabtu (7/3).
Foto:

Sedangkan, beliau sendiri adalah al Mursyid (imam dalam tarekat) yang disegani. Perjalanan sejarah Darul Ulum Rejoso yang lekat dengan tarekat menjadi daya tarik tersendiri bagi khazanah pesantren. Kiai Romli adalah sosok yang sangat alim, sabar, wara', fakih, dan rendah hati. Dia adalah sufi murni, seorang mur syid thariqah qodiriyah wa naqsyabandiyah, dan pengasuh Pondok Pesantren Darul'Ulum Rejoso, Peterongan, Jombang.

Di antara murid-murid beliau yang terkenal dan menjadi kiai besar di antaranya KH Muhammad Abbas (Buntet Cirebon), KH Muhammad Utsman Ishaq (Sawahpuluh Surabaya), KH Shonhaji (Kebumen), dan KH Imron Hamzah (Sidoarjo).

Meskipun perjuangannya di NU tidak terlalu tampak, beliau juga ikut berjuang dalam mempertahankan kemerdekaan Indonesia. Seperti diriwayatkan para kiai, Kiai Romli juga ikut melawan sekutu yang diboncengi NICA pada November 1945.

Pada zaman pertempuran melawan sekutu yang berkecamuk kembali di Tanah Air, tepatnya pertempuran 10 Novem ber 1945 di Surabaya, beliau ikut menggerakkan kau santri untuk maju perang di barisan komando Hadratusy Syaikh KH Hasyim Asy'ari, guru sekaligus mertua beliau.

Kiai Romli saat itu terjun ke medan pertempuran hingga akhirnya kemenangan berhasil diraih para pejuang Hizbullah saat itu. Beliau wafat di Rejoso pada 16 Ramadhan 1377 H atau bertepatan pada 6 April 1958 M. Sebulan sebelum Kiai Romli meninggal, Darul Ulum sudah cukup berduka dengan wafatnya Kiai Dahlan pada 16 Maret 1958 di usia 57 tahun. 

 

Tak cukup di situ, pada 1961 Kiai Ma'sum Kholil juga menyusul kakak dan pamannya tersebut keharibaan Allah SWT. Dengan demikian, tahun 1961 adalah akhir era kepemimpinan Tiga Serang kai Kiai Rejoso. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement