Rabu 04 Aug 2021 23:24 WIB

Mbah Manab Lirboyo Didik Santri-Santri Pejuang (II)

Mbah Manab Lirboyo merupakan sosok ulama yang banyak melahirkan santri pejuang.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi: Santri belajar di pesantren.
Foto:

Keberhasilan ini tentu tak lepas pula dari restu dan doa Mbah Manab dan menantunya, KH Marzuki Dahlan. Keduanya bahkan selalu memberikan dukungan batin dan spiritual dari pesantren Lirboyo. Keduanya bahkan berdoa bukan hanya untuk santri Lirboyo, melainkan untuk para pejuang bangsa secara umum.

Sebelum pertempuran Surabaya meletus, tepatnya setelah Bung Karno dan Bung Hatta memproklamasikan kemerdekaan Republik Indonesia pada 17 agustus 1945, perjuangan para santri Lirboyo mulai bergelora.

Tak lama setelah proklamasi kemer dekaan dibacakan, Mayor Mahfud yang merupakan mantan Sudanco PETA di daerah Kediri menyampaikan berita gembira kemerdekaan itu kepada KH Mahrus Aly, dilanjutkan dengan pertemuan para santri di serambi Masjid Pondok Pesantren Lirboyo.

Di sana diumumkan bahwa rakyat Indo nesia yang telah sekian abad lamanya dijajah sekarang telah resmi merdeka. Santri Lirboyo dalam kesempatan yang sama itu sepakat melucuti senjata Jepang di Markas Kompitai Dai Nippon di Kediri (kini Markas Brigif 16 Kodam V Brawijaya) yang letaknya sekitar 1,5 kilometer dari arah timur Pondok Pesantren Lirboyo.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement