Sabtu 07 Aug 2021 21:41 WIB

Djuanda Penjaga Kedaulatan Perairan RI (III-Habis)

Salah satu kontribusi terbesarnya adalah Deklarasi Djuanda.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Deklarasi Djuanda (Ilustrasi)
Foto:

"Namun, dia lebih memilih untuk mengabdikan diri menjadi pengajar di sekolah Muhammadiyah bersama Maria Ulfah Santoso,"kata Syukri.

Selama memimpin sekolah, Djuanda bersikap tenang, ramah, dan tidak mudah marah. Kepemimpinannya mendapat dukungan sehingga seluruh elemen sekolah menjalankan tugas dan fungsinya dengan baik.

Siswa-siswanya memandang bahwa Djuanda sebagai seorang pemimpin yang lemah lembut, simpatik dan disegani. Hal itu dibuktikan sang tokoh dengan selalu berusaha meningkatkan mutu pendidikan siswanya sehingga tidak kalah dari mutu sekolah SMA pemerintah.

Sebagai kader Muhammadiyah, dia aktif dalam kegiatan Kemuhammadiyahan. Salah satunya adalah mengikuti Muktamar Muhammadiyah. Testimoni Djuanda yang paling diingat oleh warga Muhammadiyah ketika dia menyampaikan pesan dalam Muktamar 50 Tahun Muhammadiyah pada 1962. 

Dalam momen tersebut, Juanda mengatakan, "Karena mengindahkan petunjuk orang tua, saya kenali Muhammadiyah. Bukan sekadar kenal, tetapi malah dipercaya memasak kecerdasan putra-putri anak didik Muhammadiyah di masa itu."

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement