Senin 09 Aug 2021 15:00 WIB

Motivasi KH Nachrowi Thohir Kembangkan Pendidikan Islam (II)

KH Nachrowi membuka kelas yang dikhususkan bagi murid-murid perempuan.

Kini makin banyak madrasah yang memiliki keunggulan dan mampu menjadi alternatif pendidikan. (Ilustrasi)
Foto:

Ketahuilah bahwa kelak, suatu saat nanti, tidak santri-santri saja yang menjadi anggota NU. Tapi harus ada yang sarjana, insinyur, dokter, dan yang berpendidikan umum lainnya. Semua itu dibutuhkan untuk menunjang keberadaan NU yang luar biasa besar pada saatnya nanti, demikian tutur Kiai Nachrowi, seperti dikutip buku Antologi NU: Sejarah, Istilah, Amaliyah, Uswah.

Ya, ia amat meyakini, eksistensi dan per kembang an sebuah organisasi besar bertumpu pada sumber daya manusia (SDM) yang ideal. SDM itu hendaknya tidak hanya menguasai ilmu keagamaan, tetapi juga ilmu umum dan terspesialisasi.

Karena itulah, pada 1939 Kiai Nachrowi juga mendirikan Hollandsch Inlandsch School (HIS) Nahdlatul Oelama di daerah Sawahan, Malang. Lembaga itu merupakan satu-satunya sekolah formal berbahasa Belanda untuk bumiputra atau HIS milik NU di seluruh Indonesia. Dari sana, banyak bermunculan tokoh Islam pada kemudian hari.

Kiprahnya diakui luas kaum Muslimin, khususnya warga Nahdliyin. Sejak 1944 hingga 1951, dirinya dipercaya menjadi ketua umum PBNU dengan menggantikan KH Mahfudz Siddiq. Sewaktu NU keluar dari Masyumi dan membentuk partai sendiri, ketokohan sang alim pun merambah dunia politik. Bahkan, seusai Pemilihan Umum (Pemilu) 1955 ulama yang prolifik itu terpilih sebagai anggota Konstituante dari unsur Partai NU.

Sejak 1950 Kiai Nachrowi juga diangkat sebagai Kepala Departemen Agama Kabupaten Malang hingga memasuki masa pensiun pada 1960. Setelah pensiun, ia lebih banyak meng habiskan waktunya untuk mengajar dan mem bimbing para san trinya di Pondok Pesantren Miftahul Falah, Bungkuk, Singosari, Malang. Selain itu, dirinya juga aktif sebagai penasihat takmir masjid jami' kota setempat sejak 1950 hingga 1980. 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement