Senin 09 Aug 2021 15:00 WIB

Motivasi KH Nachrowi Thohir Kembangkan Pendidikan Islam (II)

KH Nachrowi membuka kelas yang dikhususkan bagi murid-murid perempuan.

Kini makin banyak madrasah yang memiliki keunggulan dan mampu menjadi alternatif pendidikan. (Ilustrasi)
Foto:

Menurut Bachtiar, masyarakat kala itu masih beranggapan, anak perempuan tidak perlu bersekolah. Sebab, mereka kelak hanya akan menjadi istri yang sibuk mengurus rumah tangga. Bahkan, Kiai Nachrowi kala menyampaikan ide nya pernah diancam orang dengan golok.

Mubaligh kelahiran tahun 1900 itu lantas berkonsultasi dengan sejumlah kiai senior. Mereka pun memintanya untuk menghadap KH Wahab Hasbullah di Tambakberas, Jombang. Setelah bertemu, Kiai Nachrowi pun akhirnya mendapatkan restu. 

Kiai Wahab berusaha meyakinkan kalangan sesepuh Nahdliyin bahwa tujuan dai tersebut sebenarnya baik. Akhirnya, Kiai Nachrowi dapat membuka kelas yang dikhususkan bagi murid-murid perempuan. Pada akhirnya, kelas tersebut berkembang menjadi Madrasah Muslimat Nahdlatul Wathan pada 1924. Karena sudah mendengarkan restu dari Kiai Wahab, makin banyak orang tua yang mengirimkan anak perempuan mereka untuk disekolahkan di sana. 

 

Tidak hanya dari Malang, tetapi juga berbagai daerah di Jawa. Madrasah Muslimat NW pun menjadi sebuah pesantren tempat para santriwati menimba ilmu-ilmu agama. Sekolah tersebut telah beberapa kali berganti nama. Hingga akhirnya berubah nama menjadi Madrasah Ibtida'iyah Nahdlatul Ulama (MINU) Jagalan yang berada di bawah Kementerian Agama RI sejak 1977 sampai sekarang.

(Baca: Motivasi KH Nachrowi Thohir Kembangkan Pendidikan Islam)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement