Rabu 11 Aug 2021 15:00 WIB

TGH Muhammad Shaleh Hambali, Sang Pendidik (II)

Tuan Guru Bengkel, ulama yang kerap mentranformasikan pemikirannya melalui pendidikan

Ilustrasi Pesantren
Foto:

Salah seorang putrinya yang berna ma Ustzah Hj Fatimatuzzahrah mengungkapkan bahwa dulu di rumah nya penuh dengan kegiatan-kegiatan, baik sosial kemasyarakatan seperti penyantunan anak yatim piatu yang tidak kurang dari 100 orang anak, orang-orang jompo, dan orang-orang miskin, baik yang berasal dari desa Bengkel maupun luarnya.

Selain itu, wali murid, santri-santri dan jamaah hampir setiap hari datang untuk mengaji kepada Tuan Guru Bengkel, serta berkonsultasi mengenai agama maupun masalah lainya. Semua tamu-tamunya tersebut dilayani dengan baik oleh Tuan Guru Bengkel.

Di antara tamu-tamu penting yang pernah berkunjung ke rumah Tuan Guru Bengkel adalah Presiden Soe karno, Menteri Agama KH Saifudin Zuhri, Menteri Koordinator Keamanan Jende ral AH. Nasution, Rais Aam PBNU KH Wahab Hasbullah, dan Ketua Umum PBNU KH Idham Khalid.

Ketika umat Islam di Lombok sangat mengharapkan sentuhan sepiritual nya, Tuan Guru Bengkel tak bisa menolak kehendak sang Ilahi. Ia tiba- tiba meninggalkan umat untuk selama- lamanya. Umat Islam dan santri- santrinya di Lombok hampir tak percaya dengan kepergiannya.

Tuan Guru Bengkel wafat pada Sabtu, 15 Jumadil Akhir atau berte pa tan dengan 7 September 1968 pada pukul 07.00 WITA. Sebelum wafat, Tuan Guru Bengkel sempat berwasiat ke pada keluarga dan segenap santri nya, yaitu:

"Peliharalah persatuan dan kesatuan di antara sesamamu. Belajarlah pada guru yang beraliran ahlussunnah wal jama'ah. Peliharalah Yayasan Perguruan Darul Qur'an dan usahakanlah agar berkembang."

Hingga sekarang orang-orang dari berbagai pelosok daerah Lombok masih berdatangan untuk ziarah ke makamnya yang terletak di Desa Bengkel, khususnya pada hari-hari besar Islam seperti Maulid dan bulan Safar.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement