Saat ini tidak ada undang-undang di Prancis yang secara khusus melarang jilbab dalam kompetisi olahraga. The Hijabeuses mengatakan mereka belum mendengar kabar dari Federasi Sepak Bola Prancis tentang mengapa telah melampaui aturan hukum untuk membatasi pemakaian jilbab dalam kompetisi olahraga resmi bahkan ketika FIFA mengizinkannya.

Pemerintah Prancis mengesahkan regulasi yang melarang penggunaan jilbab di depan umum atas nama keamanan dan sekularisme. Undang-undang tersebut juga memperkuat kemampuannya untuk mematuhi prinsip-prinsip netralitas di lembaga-lembaga pemerintah. Namun, sejumlah kalangan menilai undang-undang tersebut akan semakin memicu rasisme dan diskriminasi di Prancis, yang merupakan rumah bagi populasi Muslim terbesar di Eropa Barat.

Prancis telah memperlihatkan peningkatan yang mengkhawatirkan dalam Islamofobia dalam beberapa tahun terakhir sebagian karena serangan teroris baru-baru ini oleh ekstremis Islam dan penguatan politik sayap kanan berikutnya.

Doucouré dan rekan satu timnya adalah bagian dari gerakan atlet wanita di seluruh dunia yang menantang norma patriarki untuk berpakaian dengan cara tertentu selama kompetisi. Di Olimpiade Tokyo, tim senam wanita Jerman mengenakan bodysuits full-length bukan baju ketat yang lebih terbuka. Sementara itu, tim bola tangan pantai wanita Norwegia mengenakan celana pendek sebagai ganti bikini di kompetisi Beach Handball EURO 2021.

Ikuti Whatsapp Channel Republika