Sabtu 14 Aug 2021 23:23 WIB

Perempuan Afganistan Cemas Jika Taliban Kembali Berkuasa

Taliban telah merebut Ghazni, yang terletak di antara Kabul dan Kandahar.

 Warga Afghanistan yang mengungsi dari provinsi Kunduz dan Takhar akibat pertempuran antara pasukan Taliban dan Afghanistan tinggal di tempat penampungan sementara di sebuah kamp di Kabul, Afghanistan, 10 Agustus 2021. Sedikitnya 27 anak tewas dan 136 terluka dalam 72 jam terakhir di berbagai tempat.
Foto:

Matanya berlinang air mata saat Zahra mempertimbangkan kemungkinan bahwa dia tidak akan dapat kembali bekerja. Dia membayangkan bahwa saudara perempuannya yang berusia 12 tahun tidak dapat melanjutkan sekolah, saudara laki-lakinya tidak akan bisa bermain sepak bola atau bermain gitar dengan bebas lagi.

Zahra pun membuat daftar beberapa pencapaian yang dibuat oleh perempuan dalam 20 tahun terakhir sejak penggulingan Taliban, termasuk anak perempuan sekarang bersekolah, berada di Parlemen, pemerintah, dan bisnis.

Wakil direktur CARE International yang berbasis di Kabul, Marianne O'Grady, mengatakan langkah yang dibuat oleh perempuan selama dua dekade terakhir sangat dramatis, terutama di daerah perkotaan.Dia tidak dapat melihat hal-hal kembali seperti semula, bahkan dengan pengambilalihan Taliban.

"Anda tidak bisa tidak mendidik jutaan orang. Jika perempuan kembali ke balik tembok dan tidak bisa keluar terlalu banyak, setidaknya mereka sekarang dapat mendidik sepupu mereka dan tetangga mereka dan anak-anak mereka sendiri dengan cara yang tidak dapat terjadi 25 tahun yang lalu," ujar O'Grady.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement