Senin 16 Aug 2021 03:16 WIB

Jalan Hidup Zuhud Abu Darda

Kisah Abu Darda menggambarkan konsistensinya amalkan kesederhanaan

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Sahabat Nabi
Foto:

Umar merasa terharu dan prihatin menyaksikan keadaan sahabatnya itu.Namun, ia menyadari bahwa Abu Darda hidup dalam kezuhudannya. Ia telah hampir sepenuhnya meninggalkan dunia dan kemewahan hidup.

Mereka pun terlibat dalam pembicaraan yang serius. Mereka berbincang tentang persoalan agama, tata negara, dan sebagainya. Banyak yang ditanyakan Umar kepada Abu Darda yang ilmunya bagaikan air di dalam samudra yang luas. 

Karena keadaan di dalam rumah gelap, keduanya tak bisa melihat permukaannya. Hanya suara mereka yang terdengar. Dalam keadaan itu, Umar pun penasaran dan kemudian meraba alas duduk Abu Darda.

Kiranya hanya pelana kuda yang keras. Diraba pula kasus tempat Abu Darda tidur yang kiranya isi kasur tersebut hanya pasir belaka.

Selain itu, Umar juga meraba selimut sahabatnya itu dan ternyata hanya terbuat dari bahan-bahan tipis yang tak mencukupi untuk dipakai di musim dingin. Umar pun menarik napas karena kagum terhadap kehidupan Abu Darda. Ia benar-benar Muslim saleh yang sudah tak membutuhkan dunia ini.

"Semoga, Allah melimpahkan rahmat-Nya kepada Anda. Maukah Anda saya bantu? Maukah Anda saya kirimi sesuatu untuk melapangkan kehidupan Anda? kata Umar.

Abu Darda kemudian tersenyum sambil menjawab, "Ingatkah Anda Umar sebuah hadis yang disampaikan Rasulullah kepada kita?

"Hadis apa?" tanya Umar

Abu Darda menjawab, Bukankah Rasulullah telah bersabda, `Hendaklah puncak salah seorang kamu tentang dunia, seperti perbekalan seorang pengendara (yaitu secukupnya dan seadanya)."

"Ya, saya ingat,"kata Umar.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement