Senin 16 Aug 2021 15:17 WIB

Tentang Taliban, Istilah 'Stan' , dan Konflik Afghanistan

Perjalanan sejarah konflik Afghanistan

Pejuang Taliban berhasil menguasai Istana Kepresidenan Afghanistan di Kabul, Ahad (15/8).
Foto:

1992

Mujahidin dan kelompok pemberontak lainnya, dengan bantuan pasukan pemerintah yang membelot, menyerbu Kabul menggulingkan Najibullah. Ahmad Shah Masood, pemimpin kelompok Tajik, memimpin pasukan memasuki ibu kota.

PBB menawarkan perlindungan kepada Najibullah. Mujahidin, kelompok yang mulai retak setelah para panglima memperebutkan masa depan Afghanistan, membentuk negara dengan Profesor Burhanuddin Rabbani sebagai presiden.

Afghanistan terperosok ke perang saudara paling berdarah, dengan semua kelompok melawan etnis mayoritas Pashtun.

1995

Taliban muncul, menawarkan janji perdamaian. Warga Afghanistan yang kelelahan oleh perang, menyambut baik kedatangan kelompok pimpinan Mullah Muhammad Omar.

1997

Taliban mengeksekusi Muhammad Najibullah di tempat terbuka. Kelompok etnis Tajik di utara, di bawah Ahmad Shah Masood, dan Uzbek di bawah Hamid Karzai, memerangi Taliban.

1998

Setelah pemboman Kedubes AS di Afrika, Presiden Bill Clinton memerintahkan serangan rudal jelajah terhadap kamp pelatihan Osama bin Laden di Afghanistan. 

2000

Bin Laden diyakini bersembunyi di Afghanistan, tempat dia mengembangkan ribuan pengikut di kamp pelatihan. AS menutut Bin Laden diekstradisi untuk diadili. Taliban menolak. PBB menghukum Afghanistan dengan sanksi perdagangan dan ekonomi.

Maret 2001

Pada 7 Oktober 2001, AS dan Inggris melancarkan serangan udara ke Afghanistan. Taliban merespons siap berjihad.

Pada 13 November 2001, Aliansi utara pimpinan Ahmad Shah Masood, setelah berminggu-minggu terlibat pertempuran, memasuki Kabul. Taliban mundur ke Kandahar.

Pada 7 Desember 2001, Taliban keluar dari Kandahar. Pers Islam di Afghanistan, yang berbasis di Pakistan, menyaakan pemerintahan Taliban di Afghanistan berakhir.

22 Desember 20021, Hamid Karzai -- royalis etnis Pashtun -- dilatin sebagai pemimpin sementara Afghanistan. Karzai mendapat dukungan dari AS untuk memerintah enam bulan

2002

Loya Jirga, atau dewan agung, memilih Karzai sebagai pemimpin sementara. Karzai menjabat sampai 2004, dan harus menggelar pemilu.

2003

NATO mengambil alih kemananan di Kabul.

2004

Pemilihan presiden digelar dengan 18 calon. Hamid Karzai terpilih dengan perolehan 55 persen suara

2006

Taliban melancarkan gelombang serangan bunuh diri yang membuat frustrasi AS dan NATO.

2014

Ashraf Ghani menjadi presiden Afghanistan setelah dua putaran pemungutan suara dan klaim penipuan pemilu, serta perjanjian pembagian kekuasaan dengan Abdullah Abdullah.

NATO mengakhiri misi tempur di Afghanistan dan fokus melatih pasukan pemerintah.

2021

AS mengumumkan meninggalkan Afghanistan, yang diikuti negara-negara anggota NATO. Taliban memasuki Kabul tanpa perlawanan, karena tentara pemerintah Afghanistan ogah bertempur.

Taliban kembali berkuasa.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement