IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Industri keuangan syariah dan industri halal harus dinilai terus berinovasi dan transformasi besar-besaran dalam teknologi jika ingin maju. "Inovasi digital merubah seluruh bisnis sektor ke seluruh jasa keuangan, dengan mengadopsi teknologi, maka industri tradisional sendiri berubah lebih cepat," kata CEO Ammana Fintek Syariah Lutfi Adhiansyah dalam Media Workshop BSI Regional Jakarta, Jumat (20/8).
Termasuk industri perbankan syariah dan fintech syariah yang kini tidak terpisahkan. Lutfi mengatakan dengan adaptasi teknologi, penyedia layanan keuangan syariah akan mendapatkan akses ke market baru, lalu dapat memberikan penawaran yang baru kepada existing customer supaya semakin loyal, melakukan pengumpulan data, dan sampai pada fase Deep Learning Customer Engagement untuk memberikan layanan yang tepat.
VP of Public Policy & Government Relation Tokopedia Salam, Astri Wahyuni mengatakan selain teknologi, perusahaan yang menyediakan layanan keuangan dan transaksi berbasis syariah juga harus memiliki visi untuk melakukan pemerataan akses di Indonesia. Menurutnya, kemudahan akses bagi masyarakat kepada penyedia layanan akan memperbesar ekosistem ekonomi dan perbankan syariah di Indonesia.
"Kami di Tokopedia memiliki visi untuk melakukan pemerataan ekonomi digital, jadi bagi kami teknologi harus bisa digunakan oleh semua masyarakat Indonesia dimanapun mereka berada," katanya.