Ahad 22 Aug 2021 09:05 WIB

Mengisolasi Taliban, Berarti Giring Afghaistan ke Terorisme

Politikus dan aktivisperdamaian Afghanistan: Beri kesempatan pada Taliban

Polisi lalu lintas Afghanistan membersihkan jalan bagi para pejuang Taliban yang berpatroli di Kabul, Afghanistan, Kamis, 19 Agustus 2021. Taliban merayakan Hari Kemerdekaan Afghanistan pada hari Kamis dengan menyatakan bahwa mereka mengalahkan Amerika Serikat.
Foto:

Menguji Taliban

Politikus itu mendesak masyarakat internasional menguji Taliban daripada menolak mereka mentah-mentah. Menurut Wazin, sikap Taliban kini lebih terbuka terhadap fotografi, video, dan media massa. Mereka kini bisa menyerap kritik.

Taliban juga berupaya menunjukkan sikap liberal terhadap perempuan Afghanistan, Taliban sudah berjanji mengizinkan mereka bekerja, memperoleh pendidikan, dan berpartisipasi dalam kegiatan sosial.

Setidaknya dalam beberapa hari terakhir, mereka telah mencoba menunjukkan pendekatan baru ini melalui tindakan daripada sekadar kata-kata.

"Taliban tidak bisa dinilai hanya dari tindakan mereka dalam dua dekade terakhir," kata Wazin merujuk pada perlawanan mereka terhadap Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya ketika pemerintah mereka digulingkan di Afghanistan pada November 2001.

Setelah konflik yang berlarut-larut selama empat dekade, dimulai dari invasi Uni Soviet pada 1979, Afghanistan kini memiliki peluang yang adil untuk menuju ke arah yang benar dan stabil.

Namun, dia juga memperingatkan bahwa jika kepemimpinan Taliban, para pemimpin organisasi politik dan jihad, organisasi masyarakat sipil, dan akademisi, tidak mengakui tanggung jawab mereka untuk Afghanistan, dia yakin Afghanistan akan berakhir tanpa tujuan yang jelas.

Politikus senior itu kemudian menyalahkan kegagalan pemerintah Afghanistan pimpinan Presiden Ashraf Ghani, yang memungkinkan Taliban dengan cepat mengambil alih ibu kota provinsi satu per satu, mengejutkan seluruh dunia.

Dia mengecam pemerintah Ghani karena tidak menganggap serius perundingan damai intra-Afghanistan."Ghani berusaha untuk menunda pembicaraan dengan Taliban dengan menekan AS untuk mendukung pemerintahannya, yang akhirnya gagal," imbuh Wazin.

Tantangan utama

Memberikan keamanan bagi orang-orang Afghanistan, memulai proses rekonsiliasi sosial, memperhatikan situasi ekonomi, menormalisasi hubungan dengan negara-negara tetangga dan masyarakat internasional, dan menjamin kebebasan berekspresi di media Afghanistan adalah beberapa tantangan utama yang dia identifikasi untuk pemerintahan Taliban di masa depan.

“Berjuang adalah satu hal, tetapi memerintah adalah hal lain, sehingga mereka akan membutuhkan banyak fleksibilitas, kecerdasan, dan pengendalian diri," kata politikus itu.

Pada Minggu, Taliban telah sepenuhnya menguasai Afghanistan, ditandai dengan jatuhnya Kabul, ibu kota Afghanistan, ke tangan kelompok itu.Presiden Ashraf Ghani dan pejabat penting lainnya kemudian melarikan diri dari Afghanistan.

Pada Senin, gelombang kepanikan dan kekacauan meletus di bandara di Kabul, karena warga Afghanistan yang putus asa berusaha melarikan diri dari negara itu.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement