IHRAM.CO.ID, KABUL— Taliban disebut akan memperketat keamanan dan menambah lebih banyak pasukan untuk mengatur kerumunan di gerbang bandara di Kabul, kata seorang diplomat NATO.
Taliban juga diimbau untuk memperjelas sikap mereka tentang aturan pemerintahan dan kode etik karena ketakutan dan kecemasan warga yang meningkat.
Dilansir dari Alarabiya English, Jumat (27/8), bom bunuh diri yang diklaim dilakukan ISIS menewaskan puluhan warga sipil dan 13 tentara Amerika Serikat di luar gerbang bandara Kabul.
Seorang diplomat NATO di Kabul mengatakan semua pasukan asing yang tewas adalah mereka yang ingin mengevakuasi warga negara dan pegawai kedutaan mereka.
Taliban akan memperketat keamanan di sekitar bandara, kata diplomat yang menolak disebutkan namanya itu. “Keamanan adalah tanggung jawab mereka,” kata diplomat itu, seraya menambahkan bahwa Taliban harus menyelidiki jaringan ISIS.
Pejabat kesehatan mengatakan 60 warga sipil tewas dalam serangan pada Kamis (26/8). Setidaknya dua ledakan dan tembakan mengguncang daerah itu, kata saksi. Video yang direkam oleh wartawan Afghanistan menunjukkan puluhan mayat berserakan di sekitar saluran di tepi bandara.
ISIS menjadi musuh Taliban dan juga Barat, mengatakan salah satu pembom bunuh diri menargetkan “penerjemah dan kolaborator dengan tentara Amerika Serikat.
Para pejabat Amerika Serikat juga menyalahkan kelompok itu dan bersumpah akan membalas. Adapun Taliban mengutuk serangan bom yang terjadi di bandara Kabul. ISIS diduga menjadi dalang di balik aksi keji tersebut.
“(Taliban) mengutuk keras serangan terhadap warga sipil di bandara Kabul, yang terjadi di daerah di mana pasukan Amerika Serikat (AS) bertanggung jawab atas keamanan,” kata juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid.