Rabu 01 Sep 2021 17:10 WIB

KH Mustofa Kamil, Berjuang Hingga Titik Penghabisan (I)

KH Mustofa Kamil berkeyakinan penjajahan tidak sesuai dengan ajaran Islam.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Ilustrasi Pondok Pesantren
Foto:

Sejak itu, ia pun semakin kuat berkeyakinan bahwa penjajahan tidak sesuai dan tidak akan pernah selaras dengan ajaran Islam. Sikap penentangan terhadap penjajah tersebut kemudian ia tularkan kepada para jamaah haji Indonesia.

Hampir setiap tahun, ia beroasi di depan para jamaah haji Indonesia dan menegaskan bahwa penjajahan di muka bumi Indonesia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan ajaran Islam. 

Setelah mendengar orasi-orasi Kiai Mustofa, semangat jamaah haji Indonesia pun semakin kuat untuk mengusir penjajah dari Indonesia. Bahkan, mereka sudah siap untuk ikut berjuang merebut kemerdekaan dan akan melawan setiap kebijakan penjajah yang merugikan rakyat Indonesia.

Kiai Mustofa sendiri sudah tak tahan lagi untuk ikut serta dalam perjuangan rakyat Indonesia. Hingga akhirnya, ia pun pulang ke Tanah Air pada 1924 dan tinggal di daerah Ciparay, Karangpawitan, Garut, Jawa Barat. 

Selanjutnya, ia terus melakukan propaganda antipenjajah. Dalam setiap ceramahnya, ia selalu mengajak kepada masyarakat agar tidak menuruti apa yang inginkan penjajah. Bahakan, dengan tegas Kiai Mustofa mengharamkan setiap regulasi buatan penjajah.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement