Beberapa hari kemudian, video viral lain muncul, menunjukkan seorang penjual gelang Muslim bernama Tasleem Ali, ditampar, ditendang dan dipukul oleh massa Hindu di Indore, sebuah kota di negara bagian Madhya Pradesh. Para penyerang terdengar melecehkan Ali dan menyuruhnya menjauh dari daerah Hindu di masa mendatang.
Dalam pengaduan polisi, Ali membuat laporan bahwa dia telah dipukuli oleh lima-enam pria yang melemparkan cercaan komunal kepadanya karena menjual gelang di daerah yang didominasi Hindu. Selain dipukuli, ia juga menjadi sasaran perampokan. Uang, telepon selulernya, dan beberapa dokumen, raib dirampok.
Namun dalam kejadian yang aneh, Ali sendiri ditangkap pada hari berikutnya setelah putri berusia 13 tahun dari salah satu tersangka penyerang menuduhnya melakukan pelecehan. Keluarga dan tetangganya membantah keras tuduhan itu.
Mereka mengatakan, tidak terbayangkan bahwa ayah lima anak itu akan melakukan hal seperti itu. Saksi mata, yang dikutip dalam pers India, menyampaikan, Ali diserang karena identitas agamanya.
Kedua serangan itu, dalam laporan yang dikeluarkan BBC, termasuk di antara beberapa contoh kekerasan anti-Muslim pada Agustus lalu. Namun apa yang terjadi selama Agustus kemarin bukanlah yang paling kejam bagi kelompok minoritas agama terbesar di India dengan populasi lebih dari 200 juta.
"Kekerasan ini merajalela dan umum dan juga sangat dapat diterima," kata Alishan Jafri, seorang jurnalis lepas yang telah mendokumentasikan serangan terhadap Muslim India selama tiga tahun terakhir.