Selasa 07 Sep 2021 18:59 WIB

KH Abdul Hamid Mendakwahkan Islam dengan Lembut (I)

Bagi Kiai Hamid, kegiatan mengajar di pesantren adalah dakwah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Dakwah/ilustrasi
Dakwah/ilustrasi

IHRAM.CO.ID, KH Abdul Hamid bin Abdullah bin Umar ini lahir di Lasem, Jawa Tengah, pada 1914 M, tepatnya di Dukuh Sumurkepel, Desa Sumbergirang. Bayi itu pun diberi nama Abdul Mu'thi, tapi setelah remaja diganti menjadi Abdul Hamid.

Hamid kecil kemudian tumbuh sebagai anak yang lincah dan nakal. Namun, kenakalan Hamid tidak seperti anak-anak zaman sekarang, yang sampai mabuk-mabukan atau melakukan perbuatan asusila. Nakalnya Hamid masih dalam batas wajar.

Baca Juga

Sehari-hari, Hamid kecil jarang di rumah. Hobinya adalah bermain sepak bola dan layang-layang. Bahkan, Hamid kecil bisa disebut bolamania alias gila sepak bola, dan ayahandanya tak bisa membendung hobi itu.

Setelah berusia 12 tahun, Hamid kecil kemudian belajar ke Pondok Pesantren Kasingan Rembang yang diasuh oleh KH Cholil bin Harun, mertua dari KH Bisri Mustofa.

Setelah belajar agama di pesantren tersebut, Kiai Hamid pindah ke Pondok Pesantren Tremas di Pacitan yang didirikan oleh KH Abdul Manan. Santri-santri di sana banyak yang datang dari berbagai pelosok negeri.

Selama 12 tahun usianya dihabiskan di sana. Setelah itu, Kiai Hamid langsung menikah dengan putri KH Ahmad Qusyairi yang bernama Nafisah. Kiai Hamid menikah di Pasuruan pada 12 September 1940 M. Kemudian, pada 1951 M, dia menjadi pengasuh Pondok Pesantren Salafiyah Pasuruan, Jawa Timur.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement