Bila ada ulama dan habaib yang bertandang ke rumahnya, Kiai Hamid akan sibuk melayaninya.
Misalnya, ketika seorang ulama kondang Makkah, Sayid Muhammad bin Alwi al-Maliki, bertamu ke rumahnya, Kiai Hamid sendiri yang mengambilkan suguhan, lalu mengajaknya berbincang sambil memijatinya. Padahal, tamunya itu lebih muda secara usia.
Sikap tawadhu Kiai Hamid itulah rahasia keberhasilan beliau. Karena sikap ini beliau bisa diterima oleh berbagai kalangan, dari orang biasa sampai tokoh. Para kiai tidak merasa tersaingi, bahkan menaruh hormat ketika melihat sikap tawadhu beliau yang tulus.
Karena itu, tak heran jika derajat Kiai Hamid meningkat, baik di mata Allah maupun di mata manusia. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, Barang siapa bersikap tawadhu, Allah akan mengangkatnya.