IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Belakangan ini tersebar baik di media sosial dan aplikasi pesan singkat foto sertifikat vaksin era Ottoman. Tampak penggunaan bahasa Arab pada sertifikat tersebut.
Pemerhati sejarah Islam, Ustadz Kasori Mujahid menjelaskan dalam foto sertifikat vaksin itu terdapat lambang tughrah atau sejenis monogram, cap atau tanda tangan Sultan Ottoman yang ditambahkan di seluruh dokumen dan surat-surat resmi. Tughra ini terdapat pada bagian tengah atas sertifikat vaksin.
"Di atas kiri dan kanan (tertera nama) bidang atau departemen yang bertanggungjawab. Kolom-kolom dalam bahasa Arab berisi nama, umur, bangsa dan sebagainya. Sebagian tulisan tidak terbaca," jelas Ustadz Kasori kepada Republika,co.id pada Jumat (10/9).
Ustadz Kasori menjelaskan pada masa kekaisaran Utsmaniyah memang penduduk saat itu pernah diserang campak atau pes.
Berdasarkan penelusuran dan informasi yang diperoleh Republika,co.id sertifikat vaksin itu berada di Museum Istanbul, Turki. Memang sekitar pada 1908 Masehi wilayah Turki Utsmani sempat diserang penyakit campak.
Saat itu Sultan Abdulhamid II mengeluarkan kebijakan untuk melakukan vaksinasi dan memberikan sertifikat vaksin kepada masyarakat yang telah divaksin.
Pada contoh sertifikat vaksin tersebut tertulis nama orang yang divaksin adalah Ismail Efendi berusia 10 tahun dan ayahnya Mehmed aga seorang pengemudi. Sertifikat iru diserahkan pada keluarga Ismail pada 13 Oktober 1908 oleh Mustafa bin Hussein.