Rabu 15 Sep 2021 14:00 WIB

103 Tahun Pembebasan Baku

Pembebasan Baku adalah peristiwa yang sangat penting bagi Azerbaijan-Turki.

Rep: Dea Alvi Soraya/ Red: Agung Sasongko
Situs warisan budaya yang masuk dalam daftar warisan budaya dunua (UNESCO), Icer Seher, Baku, Azerbaijan
Foto: dok Kedutaan Besar Azerbaijan
Situs warisan budaya yang masuk dalam daftar warisan budaya dunua (UNESCO), Icer Seher, Baku, Azerbaijan

IHRAM.CO.ID, BAKU --  Pada 15 September 1918 silam, tentara Islam Kaukasus, termasuk korps Azerbaijan, memasuki Baku, membebaskan kota dari pendudukan Bolshevik-Dashnak.  Pembebasan Baku adalah peristiwa yang sangat penting bagi persahabatan dan persaudaraan Azerbaijan-Turki.

Meskipun selama 70 tahun pemerintahan Soviet peristiwa ini mengalami bias dan dijelaskan dalam konteks yang salah, orang Azerbaijan tetap menghormati jasa kepahlawanan tentara Turki.

Baca Juga

Pada 10 September 1918, Nuru Pasha, seorang jenderal Utsmaniyah dalam pasukan Utsmaniyah, mengambil kendali langsung atas pembebasan Baku. Atas perintah Nuru Pasha, komando Front Timur dan Grup Utara yang tergabung di dalamnya dilikuidasi, dan pergerakan semua formasi di depan langsung dipercayakan kepada komando Tentara Islam Kaukasus.

Sekitar 8.000 tentara Ottoman dan pasukan Azerbaijan yang terdiri dari hingga 7.000 orang berkumpul untuk mengambil bagian dalam serangan yang menentukan masa depan Baku.

Dalam sebuah perintah tertanggal 13 September 1918, yang dikirim ke divisi-divisi pertempuran oleh komando Tentara Islam Kaukasus, disebutkan bahwa serangan ke Baku akan dimulai pada 14 September pukul 02:00. Pukul 02.00, divisi lima Kaukasia mulai bergerak maju ke arah jalur kereta api Heybat-Balajari.  Pukul 03:00, barisan pertama pertahanan Baku berhasil direbut, dan pada pukul 06:00 - barisan kedua.

Musuh dihancurkan oleh tembakan artileri. Resimen ke-56, yang menjadi protagonis ofensif, merebut ketinggian strategis dan bergerak maju mengejar musuh. Resimen ke-15 mengambil alih lereng Balajary, dan pasukan Mashtagha dari resimen ini merebut Sabunchu, dan relawan rakyat merebut stasiun Keshla.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement