Rabu 15 Sep 2021 13:46 WIB

Sejarah Panjang Eksotisme Muscat

Jejak peninggalan macam-macam bangsa ada di Muscat.

Masjid Agung Sultan Qaboos, Muscat, Oman
Foto:

Benteng bukit

Bisa dianggap sebagai ikon Kota Tua Muskat, dua benteng ini tak boleh terlewatkan para pelancong. Benteng al-Mirani dibangun oleh Afonso de Albuquerque, laksamana Portugis yang menaklukkan Muskat pada 1507. Tak mengherankan bila gaya arsitekturnya me nunjukkan ciri khas benteng Eropa-Iberia. Masjid al-Khur yang dibangun sejak abad ke-19 menempel pada sisi selatan benteng tersebut.

Sementara itu, Benteng al-Jalali berada di arah timur al-Mirani. Pembangunannya juga dilakukan oleh bangsa Portugis, tetapi lebih belakangan, yakni pada 1580 atas perintah Raja Philip I. Mereka menyebutnya Forte de Sao Joao atau Benteng Santo John. Pada 1552, Turki Utsmaniyah berhasil merebut Muskat sehingga armada Portugis kian terde sak. Barulah sejak 1650, al-Jalali jatuh ke tangan kekhalifahan Muslim itu.

 

Kedua benteng yang dapat dijumpai saat ini merupakan hasil renovasi yang dikerjakan pada 1980-an. Pada setiap benteng, bagian tengahnya merupakan area hijau yang ditumbuhi taman dan pepohonan.

Di sekitarnya, terdapat ruangan bertingkat dan menara yang dapat diakses melalui koridor dan tangga. Berbagai peninggalan, seperti meriam, peralatan menembak, senapan tua, dan tali, masih dapat dilihat di sana.

sumber : Republika
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement