IHRAM.CO.ID, SANTIAGO -- Michael Vicente Perez dari Universitas Memphis menyampaikan pemaparan mengenai komunitas Muslim di Chili, melalui sebuah artikel yang dimuat di laman Ourmitland. Dia mengawalinya dengan menceritakan seseorang bernama Nora yaitu perempuan di Universidad de Chile yang mengenakan abaya panjang, atau jubah Islam, yang menutupi semua tubuh kecuali tangan dan wajahnya.
"Pakaiannya membedakannya dari mahasiswa lain di kampus. Di sela-sela kelas, dia sering mencari tempat yang tenang dan terlindung untuk meletakkan karpet kecil dan sholat," jelas Perez.
Jika seseorang bertanya kepada Nora tentang penampilannya yang berbeda di kampus, dia akan menjawab bahwa dia tidak keberatan. Dia puas dengan pakaiannya, sholatnya, dan cara hidup yang ditunjukkannya. Nora adalah seorang Muslim Chili, dan dengan bangganya begitu.
Chili bukanlah negara di mana kebanyakan orang berharap menemukan populasi Muslim. Namun, itu tidak unik. Beberapa Muslim paling awal di Amerika Latin, misalnya, tiba pada abad ke-16 dan ke-17. Dikenal sebagai “Moriscos,” Muslim ini melakukan perjalanan ke koloni berharap untuk menghindari penganiayaan di bawah mahkota Kristen di Spanyol.