Selain pohon zaitun, laut di Gaza juga tidak ketinggalan dalam desain Meera. “Blazer hijau tua ini berterima kasih atas warna zaitun Palestina dan tanah airnya sementara kancing mutiara yang terinspirasi dari cangkang pantai Gaza. Lengan yang mengembang adalah pilihan favorit kami yang terinspirasi oleh kancah mode Palestina tahun 80-an,” ujar dia.
Meera yang berusia 28 tahun meraih gelar sarjana akuntansi di Gaza. Dia melanjutkan studi masternya di Inggris. Selama hidup, dia berpindah-pindah antara Gaza, Yordania, Inggris, dan Jerman. Sekarang Meera bekerja di sebuah perusahaan pemasaran mode di Hamburg, Jerman.
Kecintaannya pada dunia mode membuat dia untuk menciptakan sendiri mereknya sehingga ia pindah ke Istanbul, Turki. “Pakaian mengekspresikan apa yang ingin saya katakan tanpa harus berbicara. Itulah yang saya sukai dari fesyen. Ini menceritakan sebuah kisah yang berkaitan dengan kehidupan, masyarakat, politik, lingkungan, sejarah, dan bahkan seni di sekitar kita,” ucap dia.
Meera mendesain koleksinya di Istanbul dan membawanya ke Gaza. Setiap kali dia kembali dengan inspirasi baru yang terkait dengan perjuangan Palestina. Meera memilih kain dan perlengkapan dari Turki untuk desainnya. Kemudian proses produksi dimulai di Istanbul saat penjualan dilakukan secara daring.