Selasa 21 Sep 2021 04:14 WIB

Dituduh Legitimasi Jihad, Penerbit Muslim di Prancis Ditutup

Otoritas Prancis akan menutup sebuah penerbit "Nawa Editions.

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
buku islam (ilustrasi)
Foto:

Di samping itu, tidak jelas buku mana yang telah diidentifikasi pemerintah sebagai melegitimasi jihad. Sedangka situs Nawa Editions tidak berfungsi saat ini. Namun, buku-buku yang tersedia untuk dijual di halaman Facebook-nya tampaknya merupakan buku-buku biasa yang diharapkan dapat ditemukan di toko buku Islam tentang Alquran, hadits dan sejarah Islam, serta tokoh politik Islam terkemuka seperti Sayyid Qutb.

Sementara Nawa Editions menyatakan, tuduhan itu tidak berdasar, dan keputusan itu murni politis. "Seperti yang Anda ketahui melalui media, organisasi kami berada di bawah ancaman pembubaran karena alasan politik murni," kata Nawa Editions dalam sebuah pernyataan.

"Sayangnya kami telah menyaksikan peristiwa baru-baru ini dan arah yang diambil model politik Prancis yang mengekspresikan dirinya dalam pembubaran sewenang-wenang. Tapi ini yang pertama pembubaran sebuah penerbit. Buku dan terjemahan kami berada di garis bidik. Tapi kami dan ribuan pembaca kami tahu betul bahwa tuduhan ini tidak berdasar," lanjut pernyataan tersebut. 

Selama setahun terakhir, pihak berwenang Prancis telah menutup badan amal Islam terbesar di negara itu dan organisasi anti-Islamofobia utamanya karena dugaan ekstremisme. Mereka juga menargetkan masjid dan imam.

"Pemerintah telah menjadi radikal. Kami menghadapi ideologi yang hanya ingin memerangi Islam dan Muslim, untuk mengatur Islam dan Muslim dan menjatuhkan hukuman administratif kepada mereka," ucap Kepala badan amal Muslim BarakaCity, Idriss Sihamedi.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement