Kamis 23 Sep 2021 19:19 WIB

Penyiksaan Tahanan di Bagram Terungkap

Mantan tahanan mengungkapkan penyiksaan yang dilakukan pasukan Afghanistan di Bagram

Rep: Dwina Agustin/ Red: Agung Sasongko
Protes Warga Afganistan di Pangkalan Militer AS di Bagram
Foto:

Hamzah mengingat lebih dari sekedar sengatan listrik yang diterimanya dalam tahanan. Menggantung terbalik selama berjam-jam, air dan gas air mata dilemparkan ke tahanan yang sedang tidur dari jeruji di langit-langit sel. Kurung dalam sel kecil tanpa jendela selama berminggu-minggu atau berbulan-bulan tanpa lampu atau bola lampu yang menyala 24/7. 

"Ada banyak bentuk penyiksaan yang berbeda, termasuk pelecehan seksual. Mereka menggunakan gawai untuk membuat kita tidak menjadi laki-laki,” kata Hamzah tanpa memberikan rincian.

"Secara psikologis sulit bagi saya untuk mengingat semua yang terjadi. Penyiksaan sebagian besar dilakukan oleh orang Afghanistan, terkadang orang Amerika. Tapi pesanan datang dari AS," ujar Hamzah.

Hamzah bergabung dengan Taliban pada usia 16 tahun setelah invasi AS. Di matanya, AS adalah penjajah yang menduduki tanahnya. Dia melihat berperang melawan mereka sebagai tugasnya sebagai seorang Muslim dan warga Afghanistan. Dia akan diberikan pelatihan dalam pembuatan bom dan IED setelah kelasnya di departemen pertanian di Kabul University.

"Delapan puluh lima persen orang di Bagram adalah Taliban, sisanya adalah anggota Daesh [ISIS]. Ketika pasukan Amerika dan Afghanistan melakukan operasi mereka dan tidak dapat menemukan Talib, mereka akan menangkap orang-orang yang tidak bersalah. Beberapa dari mereka ditahan di sini selama bertahun-tahun sebelum dibebaskan karena kurangnya bukti,” kata Hamza.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement