Kamis 30 Sep 2021 04:51 WIB

Masjid India Sediakan Hand Sanitizer Halal dari Turki

Beberapa masjid, telah mengimpor hand sanitizer halal

Rep: Rossi Handayani/ Red: Agung Sasongko
Masjid di India (ilustrasi)
Foto:

Sementara Managing Director, Silperox, Riyaz Sayed mengatakan, pembersih ini diproduksi di Turki dengan dua komponen, terutama hidrogen peroksida dan koloid perak. "Ini adalah teknologi nano yang dipatenkan di Turki dan juga memiliki sertifikasi halal dari Arab Saudi.  Ini tidak mengandung alkohol dan kami telah melakukan pengujian cairan yang sebenarnya di pusat Covid NSCI Worli Dome di bawah pengawasan dokter mereka," ucapnya.

Dikarenakan bersertifikat halal, ada permintaan besar dari bagian tertentu dari masyarakat tetapi pada saat yang sama, ada konsumsi besar di Rusia, Jerman dan Inggris, yang merupakan importir produk terbesar.  Selain itu, sanitiser memiliki kegunaan lain juga.

"Komunitas Muslim dan banyak rumah bisnis perhotelan adalah klien kami. Dengan pembersih berbasis alkohol lainnya, tangan mengering karena terlalu sering digunakan, perlengkapan furnitur ternoda dari waktu ke waktu atau berkarat. Pembersih halal ini disertifikasi oleh laboratorium internasional karena tidak menyebabkan kerusakan. Itu tidak meninggalkan residu beracun pada perangkat, tidak ada kontraindikasi pasien, dermatitis kontak atau gangguan pernapasan yang diamati," kata Sayed.

Silperox akan diberikan kepada dua dargah, Mahim Kabrastan, Bada Kabrastan, Masjid Wadala dan beberapa masjid lainnya di Mumbai. "Pengunjung ke tempat keagamaan atau kepercayaan apa pun dan bukan hanya masjid, harus menghindari pembersih berbasis alkohol," kata Sayed.

Sayed menegaskan, bahwa tidak ada pandangan yang teguh dalam Islam bahwa alkohol tidak dapat digunakan untuk tujuan pengobatan, tetapi komponen pembersih yang sangat besar mencapai 70 persen. Selain itu ada alternatif yang melayani tujuan dengan lebih efektif.

Khandwani juga menginformasikan bahwa Mahim dargah telah bersertifikat ISO pada 2007, dan memiliki SOP sendiri untuk mencegah kontaminasi dan menjaga area tersebut bebas virus. "Jarak sosial juga akan diamati dan hanya 30 orang yang diizinkan pada satu waktu di dalam dargah, bukan 150 orang," kata Khandwani.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement