Ketiga, Mempekerjakan seorang Yahudi
Dahulu Rasulullah pernah mempekerjakan seorang pembantu atau asisten rumah tangga yang merupakan pria yahudi. Karena anaknya, sakit Rasulullah pun menjenguk keluarganya.
Kemudian Rasulullah mendekati sang anak dan mengajaknya bersyahadat. Dengan meminta ijin dari ayahnya yang seorang Yahudi, anak tersebut memeluk Islam.
Kemudian Nabi keluar dari rumah sambil mengucapkan: “Alhamdulillah, Allah telah menyelamatkan anak itu dari neraka dengan wasilahku”.
Keempat, Tidak Melarang Berbuat Baik kepada Non Muslim
Dalam syariat Islam, bahwa tidak ada larangan bagi kaum muslim untuk berbuat baik kepada non muslim, bertetangga, bergaul juga bersahabat, selama memang non-muslim tersebut tidak mengajak kepada kemaksiatan atau juga tidak melarang kita untuk beribadah.
Begitu jelas disebutkan dalam al-Qur’an surat al-Mumtahanah ayat 8-9,
لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ.
إِنَّمَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ قَاتَلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَأَخْرَجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ وَظَاهَرُوا عَلَىٰ إِخْرَاجِكُمْ أَنْ تَوَلَّوْهُمْ ۚ وَمَنْ يَتَوَلَّهُمْ فَأُولَٰئِكَ هُمُ الظَّالِمُونَ
Allah tidak melarang kamu berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tidak memerangimu dalam urusan agama dan tidak mengusir kamu dari kampung halamanmu. Sesungguhnya Allah mencintai orang-orang yang berlaku adil.
Sesungguhnya Allah hanya melarang kamu menjadikan mereka sebagai kawanmu orang-orang yang memerangi kamu dalam urusan agama dan mengusir kamu dari kampung halamanmu dan membantu (orang lain) untuk mengusirmu. Barang siapa menjadikan mereka sebagai kawan, mereka itulah orang yang zalim.n Ratna Ajeng Tejomukti