Jumat 08 Oct 2021 11:30 WIB

Bupati: Ritual Mandi Safar Andalan Wisata Budaya Gorontalo

Pemerintah daerah rutin menggelar mandi Safar juga untuk menolak bencana.

Bupati: Ritual Mandi Safar Andalan Wisata Budaya Gorontalo
Foto: Mohamad Hamzah/ANTARA
Bupati: Ritual Mandi Safar Andalan Wisata Budaya Gorontalo

IHRAM.CO.ID, GORONTALO -- Bupati Gorontalo Utara, Gorontalo Indra Yasin menyatakan ritual mandi Safar menjadi andalan wisata budaya. Ia mengatakan ritual tersebut diselenggarakan satu tahun sekali dan selalu dinanti masyarakat lokal dan dari luar daerah.

Mereka bahkan ikut mandi bersama di sungai dan pantai. Pemerintah daerah rutin menggelar mandi Safar juga untuk menolak bencana (tolak bala).

Baca Juga

Sebelum ritual mandi digelar, masyarakat dipimpin imam dengan dihadiri tokoh adat, dan pejabat pemerintah doa bersama. Doa untuk meminta pertolongan Tuhan agar seluruh bencana yang menimpa tumbuh-tumbuhan, menyerang hewan, dan manusia tidak akan terjadi.

Tahun ini, pelaksanaannya menyesuaikan kondisi di masa pandemi Covid-19. Pelaksanaannya tetap dipusatkan di Sungai Andagile, Desa Buata, Kecamatan Atinggola.

Di tengah lesunya kunjungan pariwisata, ritual mandi Safar yang tetap dipertahankan ini diharapkan mampu menarik kunjungan wisatawan ke daerah itu. Pemerintah daerah terus meningkatkan infrastruktur untuk menunjang atraksi wisata budaya itu, seperti pembangunan jalan ke lokasi wisata di sepanjang Desa Buata dan Posono serta membangun tanggul pengaman di sepanjang Sungai Andagile.

"Alhamdulillah kami mengapresiasi dan berterima kasih atas dukungan Balai Sungai wilayah Sulawesi mewujudkan pembangunan tanggul pengaman tersebut. Harapannya agar setiap orang yang datang berkunjung merasa aman, nyaman dan menikmati pesona wisata di sepanjang Sungai Andagile," ucapnya, Jumat (8/10).

Mandi Safar juga digelar masyarakat di Desa Buloila dan Hutokalo, Kecamatan Sumalata. Camat Sumalata Osna Haluti mengatakan masyarakat berlomba-lomba mempertahankan budaya tersebut.

"Alhamdulillah pemerintah daerah mendukung sehingga kearifan lokal ini bisa terselenggara untuk menarik kunjungan wisata di wilayah barat ini," katanya.

Pemerintah kecamatan, kata Osna, berinovasi menyahuti keinginan masyarakat agar budaya tersebut dapat lestari. "Pekerjaan rumah (PR) kami adalah membangun kebersamaan untuk mengembangkan objek wisata bahari ini."Kita berupaya dan berinovasi mempopulerkan objek wisata ini," ujarnya.

Ia mengaku terus memacu semangat pemerintah desa di wilayah barat tersebut untuk terus berupaya mengembangkan potensi pariwisata yang dimiliki. Apalagi, untuk berkunjung ke wilayah itu akses jalan di sepanjang lintas Sulawesi tersebut sudah sangat baik dan lancar.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement