IHRAM.CO.ID, ANKARA -- Turki memberi wewenang kepada Asosiasi Eksportir Jasa (HIB) di negara itu untuk memudahkan persyaratan visa bagi pengunjung asing yang datang ke Turki untuk medical tourism atau wisata kesehatan, Jumat (15/10).
Kementerian Perdagangan dan Kementerian Luar Negeri Turki menandatangani kesepakatan, Protokol Kerja Sama Visa Medis, untuk mengesahkan kegiatan HIB. Wakil Menteri Luar Negeri Yavuz Selim Kiran mengatakan pasar pariwisata medis telah berkembang pesat di dunia. Turki akan memanfaatkan peluang tersebut di bidang ini.
Wakil Menteri Perdagangan Mustafa Tuzcu menekankan Turki menampung sekitar satu juta pasien dalam 10 tahun terakhir. Dia mencatat Turki akan mendapatkan pendapatan tiga miliar dolar AS di sektor wisata kesehatan pada 2023.
Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata, jumlah wisatawan asing yang mengunjungi Turki mencapai hampir empat juta pada Agustus. Meski membukukan kenaikan tahun-ke-tahun (yoy) sebesar 119 persen, angka tersebut turun 37 persen dari angka sebelum pandemi pada Agustus 2019.
Kota pesisir Mediterania, Antalya dikunjungi sekitar 46 persen dari semua pengunjung asing, sekitar 1,8 juta pada Agustus. Diikuti oleh Istanbul, kota terbesar di Turki berdasarkan populasi dan daya tarik wisata utama, dan Edirne di barat laut Turki, yang berbatasan dengan Bulgaria dan Yunani, yang mana masing-masing satu juta dan 353.088 pengunjung asing.
Rusia menduduki puncak dalam daftar pengunjung berdasarkan negara pada bulan lalu dengan 906.060, diikuti oleh Jerman dengan 611.025 orang, Ukraina dengan 324.272 orang di tengah pembatasan perjalanan dari beberapa negara lain.
Pada periode Januari-Agustus, lebih dari 14 juta pengunjung asing masuk ke Turki, naik 94 persen dari periode yang sama tahun lalu dan turun 55 persen dari 2019.