IHRAM.CO.ID, JAKARTA— Konsul Jenderal Republik Indonesia (Konjen) RI Jeddah Eko Hartono mengatakan, belum ada kepastian kapan umroh untuk Indonesia dimulai.
Sudah 17 hari setetelah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengumumkan kesiapan Pemerintah Arab Saudi menerima jamaah Indonesia.
"Jadi sampai dengan saat ini belum ada kepastian kapan jamaah umroh bisa berangkat, karena aspek teknis masih dibahas yaitu terkait sertifikat vaksin dan booster," kata Eko saat dihubungi, Republika.co.id, Selasa (26/10).
Eko menegaskan, belum ada aturan detail seperti apa penyelenggaraan umroh di masa pandemi ini, termasuk teknis masalah vaksin Covid-19 untuk Indonesia. Untuk itu perwakilan pemerintah di Indonesia belum dapat menyampaikan akan seperti teknis umroh ini. "Sejauh ini, belum ada konfirmasi tentang cetak kartu vaksin," katanya.
Saat ini informasi yang baru didapat, bahwa jamaah yang bisa umroh adalah jamaah yang sudah memenuhi syarat seperti telah divaksin dosis lengkap dengan vaksin yang diakui oleh pemerintah Arab Saudi. Vaksin yang diakui Pemerintah Arab Saudi adalah Astrazeneca, Freezer, Johnson and Johnson, Moderna. "Bagi yang penuhi syarat langsung umroh," katanya
Jika ada jamaah yang belum divaksin lengkap maka harus bersedia dikarantina demi memutus mata rantai Covid-19. Meski demikian sampai saat ini belum ada kepastian kapan umroh dimulai untuk jamaah Indonesia. "Jamaah yang karantina itu yang tidak penuhi syarat seperti vaksin blum lengkap, atau belum booster," katanya.