Salah seorang fan Beitar Yerusalem, Yaakov Sela, mengatakan, kekerasan baru-baru ini di La Familia jauh lebih luas daripada sekadar sorakan dari pemain Muslim Guinea itu. Ini melibatkan konflik berkelanjutan antara Ultra dan Hogeg. Pemilik menggugat mereka atas kerugian klub setelah mereka mulai memboikot pertandingan kandang klub, hanya menghadiri pertandingan tandang, untuk menghilangkan pendapatan klub dari penjualan tiket.
Sebagian besar penggemar Beitar menentang kekerasan pekan lalu yang terjadi di tribun, sebagaimana tercermin dalam banyak komentar balik sebagai tanggapan atas unggahan di Facebook La Familia 20 Oktober tentang masalah tersebut.