Namun terlepas dari semua peringatan itu, Al-Kindi mengatakan, dia tidak merasakan ketakutan apa pun sebelum dia baru-baru ini menjadi orang pertama yang turun ke bawah.
Pada September, di hari yang cerah Al-Kindi dan enam anggota Omani Caves Exploration Team (OCET) lainnya memarkir kendaraan roda empat mereka dari mulut gua yang terbuka. Setelah satu setengah jam pengaturan, Al-Kindi, yang telah dua kali mencoba turun sebelumnya, adalah yang pertama dari lima anggota tim yang melakukan 'rappel' (turun tebing).
"Begitu saya turun 30 meter pertama (100 kaki), saya bisa mulai melihat detail gua, formasinya. Saya bisa melihat apakah ada hewan liar, khususnya buaya," kata dia sambil tertawa. Seorang penduduk setempat menyarankan dia mungkin menemukan buaya di sana.
"Itu adalah saat yang sangat membahagiakan, hanya turun, menikmati pemandangan itu. Untungnya, saya membawa walkie-talkie," lanjutnya. Dan dia menelepon untuk meminta tali yang lebih panjang untuk diturunkan.
Sebenarnya, ada kekhawatiran yang lebih mengerikan daripada reptil dan makhluk halus ketika Al-Kindi akhirnya mencapai dasar. Sejak 2014, Yaman berada di tengah perang saudara berdarah. Al-Kindi menjelaskan, pilot terkadang menjatuhkan bom ke dalam gua, karena orang mencari perlindungan di dalam.
"Jadi itu membuat saya sedikit khawatir. Selain itu, itu adalah momen yang sangat menyenangkan," kata Al-Kindi.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
