IHRAM.CO.ID, RAMALLAH – Perdana Menteri Palestina Mohammad Shtayyeh mengatakan Israel telah secara sistematis menghancurkan lingkungan Palestina. Hal itu disampaikan saat Shtayyeh berpartisipasi dalam Konferensi Perubahan Iklim PBB ke-26 atau COP26, di Glasgow, Skotlandia, Senin (1/11).
Shtayyeh mengungkapkan, selain permukiman ilegal, Israel mencemari lingkungan Palestina dengan tambang dan pusat pembuangan limbah kimia, elektronik, atau padat. Menurutnya, selain menyengsarakan kehidupan warga Palestina, apa yang dilakukan Israel dapat membawa efek negatif berlipat terkait perubahan iklim.
Shtayyeh mengatakan, Israel telah mencabut sekitar 2,5 juta pohon di Palestina sejak 1967. Sebanyak 800 ribu di antaranya adalah pohon zaitun. “Mereka yang melihat peta modern Palestina menyaksikan bagaimana lingkungan telah dihancurkan secara sistematis,” katanya, dikutip laman Anadolu Agency.
Dia mengungkapkan, persediaan air tahunan Palestina sekitar 800 juta meter kubik. Namun Israel telah mencuri 600 juta meter kubik di antaranya. “Ini bagian dari kebijakan kolonialis sistematis Israel untuk mengubah tanah kami menjadi gurun dan merebutnya,” ujar Shtayyeh.
Shtayyeh menekankan, Palestina berkomitmen untuk turut berkontribusi dalam mengatasi perubahan iklim. Dia menyebut, Palestina sudah menandatangani Kesepakatan Iklim Paris pada 2016. Menurut Shtayyeh, Palestina telah menyiapkan rencana adaptasi iklim.