IHRAM.CO.ID, PARIS -- Prancis menolak kampanye melawan ujaran kebencian anti-Muslim yang dipromosikan Dewan Eropa. Menteri Negara bidang Pemuda Prancis, Sarah El Hairy menyebut kampanye tersebut bertentangan dengan nilai-nilai Prancis.
"Mengenakan jilbab dianjurkan dalam video kampanye, kami mengutuk ini. Prancis menyampaikan ketidaksetujuannya terhadap kampanye ini (ke Dewan Eropa) dan kampanye itu dibatalkan,” kata Sarah El Haïry yang dikutip di Daily Sabah, Kamis (4/11). Menurutnya, Prancis adalah negara sekuler dan membela kebebasan beragama, namun membela jilbab adalah persoalan yang berbeda.
Setelah Prancis memastikan pembatalan kampanye, Dewan Eropa menghapus postingan terkait dari akun Twitter kampanye tersebut. Pada kampanye tersebut ditampilkan potret dua wanita muda yang tersenyum dibelah menjadi dua dan menyatu untuk menunjukkan satu dengan rambut terbuka dan yang lainnya mengenakan jilbab.
"Kecantikan ada dalam keberagaman sebagaimana kebebasan ada dalam hijab. Alangkah membosankannya jika semua orang terlihat sama. Rayakan keragaman dan hormati hijab,” demikian salah satu slogannya.