Hilman memaklumi, kenapa jamaah enggan karantina selama 15 hari di dalam dan luar negeri, karena karantina harus mengeluarkan biaya tambahan. Atas keluhan ini Kemenag akan berusaha agar tidak karantina selama itu.
"Memang biayanya tambah gede itu. Maka dari itu kita cari yang paling simple. Namun proses ngobrolnya harus panjang juga dengan peremintah sana," katanya.
Hilman berharap dalam waktu dekat ini ada kabar baik terkait umrah di masa pandemi untuk jamaah Indonesia. Karena antara Pemerintah Arab Saudi dan Pemerintah Indonesia sama memiliki kepentingan dengan kegiatan umrah.
"InsyaAllah mudah-mudahan ada kabar yang clear betul di pertengahan November ini. Dari sana ingin cepet juga cuma belum ada keterangan tanggal berapa pastinya," katanya.
Saat ini kata dia, Kemenag terus melakukan percepatan pengumpulan data jamaah umrah yang siap diberangkatkan. Berdasarkan catatannya ada sekitar 11 ribu jamaah yang sudah divaksin dengan dosis penuh.
"Alhamdulillah sudah ketemu dengan Kemenkes. Data yang sudah masuk dari PPIU dua hari yang lalu sudah 11 ribu jamaah yang sudah siap pergi dengan vaksin penuh," katanya.