Selasa 09 Nov 2021 06:10 WIB

Mimpi Seniman Muslim Kanada

Seniman kerap merasa tertekan untuk menjadi Muslim.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Muslimfest di Kanada dibanjiri ribuan umat muslim dan warga Kanada.
Foto: onislam.net
Muslimfest di Kanada dibanjiri ribuan umat muslim dan warga Kanada.

IHRAM.CO.ID,  OTTAWA -- Seniman visual yang berbasis di Ottawa, Kanada, Aquil Virani, mendorong seniman Muslim untuk memimpikan masa depan yang lebih baik. Hal ini seperti yang telah dia lakukan melalui sebuah antologi seni dwibahasa.

Mimpi-mimpi itu sekarang diterbitkan di Ottawa, sebuah buku yang menampilkan segala sesuatu mulai dari puisi dan fotografi hingga desain pacar. Virani terinspirasi untuk mengeksplorasi tema selama lockdown pandemi.

Baca Juga

"Saya pikir kita semua dapat menghubungkan gagasan tentang masa-masa sulit saat ini, dan memimpikan masa depan yang lebih baik adalah hebat dalam banyak hal," katanya dilansir dari CBC.

"Ini seperti brainstorming untuk membuat dunia kita menjadi tempat yang lebih baik," lanjutnya.

Bagi penyair lokal Shamima Khan, judul antologi tersebut terkait dengan gagasan itu. "Ini campuran bahasa Inggris dan Arab, itu adalah mikrokosmos dari perbedaan dan persamaan dan saya pikir ada nada harapan yang kuat di kata kedua, karena Insya Allah memiliki banyak arti. Saya memilih untuk melihatnya sebagai simbol masa depan yang optimis," katanya. 

Virani mengatakan, meski antologi ini adalah perayaan kreativitas Muslim, dia berharap bisa dinikmati semua orang, apa pun agamanya. "Ini adalah undangan untuk belajar lebih banyak dan undangan untuk bermimpi," ucapnya.

 

 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini

Apakah internet dan teknologi digital membantu Kamu dalam menjalankan bisnis UMKM?

  • Ya, Sangat Membantu.
  • Ya, Cukup Membantu
  • Tidak
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
كَانَ النَّاسُ اُمَّةً وَّاحِدَةً ۗ فَبَعَثَ اللّٰهُ النَّبِيّٖنَ مُبَشِّرِيْنَ وَمُنْذِرِيْنَ ۖ وَاَنْزَلَ مَعَهُمُ الْكِتٰبَ بِالْحَقِّ لِيَحْكُمَ بَيْنَ النَّاسِ فِيْمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ ۗ وَمَا اخْتَلَفَ فِيْهِ اِلَّا الَّذِيْنَ اُوْتُوْهُ مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَتْهُمُ الْبَيِّنٰتُ بَغْيًا ۢ بَيْنَهُمْ ۚ فَهَدَى اللّٰهُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لِمَا اخْتَلَفُوْا فِيْهِ مِنَ الْحَقِّ بِاِذْنِهٖ ۗ وَاللّٰهُ يَهْدِيْ مَنْ يَّشَاۤءُ اِلٰى صِرَاطٍ مُّسْتَقِيْمٍ
Manusia itu (dahulunya) satu umat. Lalu Allah mengutus para nabi (untuk) menyampaikan kabar gembira dan peringatan. Dan diturunkan-Nya bersama mereka Kitab yang mengandung kebenaran, untuk memberi keputusan di antara manusia tentang perkara yang mereka perselisihkan. Dan yang berselisih hanyalah orang-orang yang telah diberi (Kitab), setelah bukti-bukti yang nyata sampai kepada mereka, karena kedengkian di antara mereka sendiri. Maka dengan kehendak-Nya, Allah memberi petunjuk kepada mereka yang beriman tentang kebenaran yang mereka perselisihkan. Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang lurus.

(QS. Al-Baqarah ayat 213)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement