Adapun pembahasan dalam wirid ini di antaranya:
1. Sejumlah Makhluk Allah
Karena keagungan-Nya, Allah ta’ala berhak untuk disucikan dan dipuji sebanyak makhluk yang diciptakan-Nya. Berhubung jumlah makhluk-Nya tak terbatas, maka berarti pujian yang layak didapatkan Allah juga tak terbatas. Sehingga tambahlah kuantitas dzikir sebanyak-banyaknya.
2. Sebesar Keridhaan Allah
Ridha Allah tentu tidak ada batasannya. Kebaikan dan karunia-Nya yang merupakan manifestasi dari ridha-Nyasaja tak terhitung, apalagi ridha-Nya. Maka mari selalu meningkatkan kualitas dzikir. Tidak sekedar diucapkan di lisan. Namun dipahami kandungannya dan direnungi maknanya.
3. Seberat Arsy Allah
Arsy adalah makhluk Allah yang paling berat bobotnya. Jika ada makhuk lain yang lebih berat, niscaya akan disebutkan di sini. Perpaduan antara kuantitas dengan kualitas yang tinggi, akan menghasilkan dzikir yang memiliki bobot berat di timbangan amal.
4. Sebanyak Tinta Kalimat Allah
Kalimat Allah tidak ada habisnya. (Baca: QS. Al-Kahfi/18: 109 dan Luqman/31: 27). Maka seharusnya dzikir yang diucapkan juga demikian. Tidak ada habisnya dan tidak ada masa pensiunnya. Kecuali setelah kita dijemput ajal.