Dirintis
Masjid Al Muharam, Kampung Brajan, Yogyakarta sudah memulai dan menginisiasi kegiatan ini sejak 1 Ramadhan 1434 Hijriah atau 9 Juli 2013.
"Kami memulai di 1 Ramadhan di mana banyak sampah kertas sisa nasi kotak yang berserakan, dari situlah kita muncul gerakan sedekah sampah berbasis masjid," kata Ananto dalam konferensi pers virtual di Jakarta, Jumat (31/4).
Ananto berkisah memulai gerakan itu sendiri berkeliling mengambil sampah dari setiap rumah warga. Pemilahan sampah plastik juga dilakukannya sendiri dengan dua tahun pertama mereka hanya memiliki lima relawan.
Kini sudah ada sekitar 40 relawan yang mayoritas adalah remaja masjid, yang terdiri dari yatim piatu dan fakir miskin."Mereka berharap dengan tenaga yang bisa mereka lakukan, bisa membantu teman-teman lain yang putus sekolah, yang tidak bisa bayar SPP sehingga mereka bergerak," katanya.
Sedekah sampah itu berkembang dengan program Sekolah Sedekah Sampah. Sejak 2013 mereka telah menerima kunjungan dari orang-orang yang ingin belajar tentang pengelolaan sampah berbasis masjid.
Gerakan itu juga bertujuan untuk mengubah perspektif sampah dari yang harus dibuang menjadi yang bisa dikelola."Sedekah sampah ini tidak berorientasi kepada berapa sampah yang sudah saya sedekahkan karena di konsep sedekah sampah tidak ada volume. Berbeda dengan bank sampah, kalau bank sampah ada volume karena ada nilai ekonomi Rupiah," ujar Ananto.
Masjid menjadi koordinator dalam upaya penanganan sampah juga oleh Masjid Raya Bintaro Jaya di Jakarta. Chairul Saleh sebagai salah satu pengurus Masjid Bintaro Jaya mengatakan bahwa gerakan sedekah sampah itu adalah salah satu langkah yang dilakukan untuk mendukung gerakan Eco Masjid.
"Menjadikan masjid tidak hanya untuk keperluan ibadah, tapi masjid juga untuk membantu mengatasi persoalan lingkungan," kata Chairul.
Selain sedekah sampah, mereka juga mengembangkan program hemat air, dan memanfaatkan momentum Ramadhan untuk mengurangi plastik sekali pakai. Masjid mendorong jamaah untuk membawa tempat minum sendiri selama Shalat Tarawih.
"Kita mencoba mengembangkan tagline untuk memotivasi jamaah bahwa Datang shalat di masjid bawa sampah, pulang bawa berkah," kata Chairul.