IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Ada tiga peringatan yang disampaikan Allah SWT dalam Surat At Takatsur yakni akhirat, kebangkitan, dan pertanggungjawaban di hadapan-Nya.
Allah berfirman yang artinya, "Ketahuilah bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan, hiburan, kemewahan, saling membanggakan, dan persaingan tentang banyaknya harta dan anak-anak."(QS Al-Hadid ayat 20).
Dilansir dari About Islam, Selasa (9/11), ayat ini benar-benar menggambarkan realitas kehidupan saat ini. Mereka disibukkan dengan mengumpulkan keuntungan duniawi dan persaingan satu sama lain sampai kematian menimpa mereka dan mereka lupa untuk bersyukur kepada Allah, zat pemberi kenikmatan tersebut.
Umar ibn Abdel Aziz mengatakan, makna dari Surah At Takatsur membuktikan Hari Kebangkitan. Yang artinya, manusia hanya berkunjung dan tidak tinggal selamanya, orang mati tidak akan tinggal selamanya di alam kuburan mereka. Suatu hari, mereka harus pergi dan kembali kepada Allah di hari penghakiman.
Melalui surat At Takatsur Allah juga memberitahu sekaligus memperingatkan, untuk tidak bermegah-megahan yang dapat melalaikan. Dengan kalimat yang berulang, “Janganlah Begitu" yang dapat berarti bahwa masalahnya tidak seperti yang manusia pikirkan.
Dan apabila mereka tetap melakukan, Alquran juga memberitahu bahwa mereka akan menghadapi konsekuensi buruk dari apa yang mereka percayai yang salah.
Kemudian Allah kembali memperingatkan disertai dengan penekanan dan ancaman, "Seandainya kamu mengetahui dengan pengetahuan yang pasti", tentu kamu tidak akan menyibukkan diri dengan kemegahan dan persaingan seperti itu.
Semua kesenangan itu kelak akan dimintai pertanggung jawabannya, seperti makanan, minuman, kebutuhan seksual, kesehatan, kedudukan yang tinggi, waktu luang dan segala bentuk kesenangan dan kenikmatan lainnya.
Hal ini dibuktikan dengan hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah yang mengatakan:
“Rasulullah SAW keluar (dari rumahnya) suatu hari atau satu malam, dan di sana dia bertemu Abu Bakar dan `Umar RA juga. Rosul berkata, ' Apa yang membuatmu meninggalkan rumahmu pada jam ini? '
Mereka berkata, 'Ini kelaparan, ya Rasulullah.'
Dia berkata, ' Demi Dia yang jiwaku ada di tangan-Nya, apa yang membuatmu pergi, membuatku juga pergi, jadi ikutlah! '
Dan dia pergi bersama mereka ke seorang pria dari Ansar, tetapi mereka tidak menemukannya di rumahnya. Ketika istri pria itu melihat Nabi, dia berkata, 'Sama-sama.'
Rasulullah SAW berkata kepadanya, ' Di mana si fulan? '
Dia berkata, 'Dia pergi mengambil air bersih untuk kita.'G