Selasa 16 Nov 2021 22:00 WIB

Putra Gaddafi Tetiba Nyapres

Saif al-Islam adalah salah satu tokoh paling menonjol yang mencalonkan diri.

Rep: Rizky Jaramaya, Dwina Agustin, Meilda Laveza/ Red: Agung Sasongko
saif Gaddafi
Foto:

The Times mengatakan, pencalonan diri Saif dalam pemilihan presiden Libya tahun ini diduga mendapat dukungan Rusia. Hal ini diyakini karena pada 2019, dua agen politik Moskow yang dikirim untuk membantunya mencalonkan diri sebagai presiden ditangkap di Tripoli, dan catatan dari diskusi mereka ditemukan. 

Lebih lanjut, The Times mengatakan bahwa Saif dapat mengandalkan nostalgia untuk stabilitas relatif pemerintahan ayahnya. Kondisi Libya yang jatuh dalam perang saudara pascapenggulingan rezim Qaddafi pada 2011, telah mendorong banyak orang di negara Afrika itu untuk mempertanyakan apakah pemberontakan yang terjadi adalah sebuah kesalahan. 

photo
saif Gaddafi - (Telegraph)

Sejak pemberontakan dimulai, ribuan orang telah terbunuh. Libya masih dilanda konflik hingga saat ini dengan perpecahan secara politik dan militer yang terjadi.  

Sejumlah pihak meyakini Saif memiliki peluang yang layak untuk memenangkan pemilihan presiden Libya. Terlepas dari masa lalu, ia memiliki dukungan yang cukup besar di negara itu, khususnya dari wilayah selatan dan tengah. 

The Times mengatakan bahwa Saif tampaknya secara khusus akan mengandalkan dukungan internal daripada internasional. Wolfram Lacher, seorang analis di lembaga Jerman, SWP, mengatakan, Saif tidak secara terbuka menjadi sosok yang diproyeksikan oleh khayalan penyelamat. 

“Saya skeptis Saif dapat mempertahankan citra penyelamat ini begitu ia terbuka dan harus berurusan dengan pertanyaan kehidupan nyata yang dihadapi orang-orang Libya,” ujar Lacher, dilansir Libya Review, Ahad (13/6).  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement