Senin 22 Nov 2021 07:06 WIB

Indonesia Urutan Kelima Kasus Diabetes di Dunia

Maluku Utara menempati angka kasus diabetes tertinggi di Indonesia.

Indonesia Urutan Kelima Kasus Diabetes di Dunia. Petugas Indonesia mengecek kadar gula dalam darah warga dalam layanan gratis memperingati Hari Diabetes Sedunia di Stasiun KA Tanah Abang, Jakarta, Ahad (14/11/2021).
Foto: Antara/Aditya Pradana Putra
Indonesia Urutan Kelima Kasus Diabetes di Dunia. Petugas Indonesia mengecek kadar gula dalam darah warga dalam layanan gratis memperingati Hari Diabetes Sedunia di Stasiun KA Tanah Abang, Jakarta, Ahad (14/11/2021).

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono mengatakan Indonesia masih menempati urutan kelima kasus diabetes terbanyak di dunia.

"Dari evaluasi kelihatan satu dari 10 orang di Indonesia menderita diabetes," kata Dante saat menjadi pembicara dalam acara diskusi terbuka Oftamologi Komunitas Monthly (OFKOMers) yang diikuti dari YouTube INACOS di Jakarta, Ahad malam (21/11).

Baca Juga

Dante mengatakan Maluku Utara menempati angka kasus tertinggi penyakit diabetes atau kencing manis di Indonesia. Hampir seperempat populasi masyarakat di wilayah itu menderita diabetes.

Selain Maluku Utara, kata Dante, wilayah lainnya yang juga mengalami kencing manis berada di DKI Jakarta dan kawasan sekitarnya. Hasil survei kesehatan yang dilakukan Kemenkes menyebutkan sebanyak 14 persen pasien obesitas saat ini berada di Jakarta.

"Di Jakarta sekitar seperempat orang mengalami hipertensi, obesitas, diabetes. Untuk ibu-ibu lebih banyak alami metabolisme sindrom," katanya.

Dante memperkirakan jumlah itu bisa makin meningkat seiring kebiasaan hidup yang tidak sehat. "Studi di Jakarta pada 2026 angka diabetes diperkirakan 12,1 persen. Artinya satu dari delapan orang di Jakarta menderita diabetes. Sedangkan di sub urban, Jakarta-Depok dan lainnya angka diabetesnya bisa lebih tinggi," katanya.

Dante mengatakan orang Asia cenderung lebih berisiko terkena penyakit dibetes dibandingkan masyarakat keturunan Eropa meski indeks massa tubuhnya rendah atau tidak gemuk. Berbeda dengan di negara maju, diabetes sebagian besar dialami orang yang obesitas.

Menurut Dante, beberapa penelitian disimpulkan risiko diabetes yang membayangi orang Asia sebab memiliki otot lebih sedikit dan lemak perut lebih banyak. "Diabetes di Asia dan Kaukasia ditandai oleh faktor genetik dan epigenetik yang dipicu oleh penurunan produksi insulin pada pankreas seseorang," katanya.

Dante mengatakan diabetes menyebabkan komplikasi mikrovaskiler dan makrovakular, bahkan bisa dua-duanya terjadi secara bersamaan. "Studi menunjukkan komplikasi ginjal di Asia 60 persen, 40 persen di Kaukasia. Orang Asia selain cenderung diabetes dia cenderung mudah alami komplikasi di ginjal," katanya.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement