IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Serikat Penyelenggaraan Umrah Haji Indonesia (Sapuhi) berharap kunjungan Kementerian Agama (Kemenag) dapat menghapuskan persyaratan umroh yang memberatkan jamaah. Sapuhi menilai perlu komunikasi yang baik dari Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas agar Saudi mau menghapuskan semua syarat yang memberatkan.
"Negoisasikan hal-hal yang memberatkan agar bisa jadi dimudahkan," kata Ketua Umum Sapuhi, Syam Resfiadi saat dihubungi Republika, Senin (23/11).
Syam menegaskan, Kemenag harus mampu meyakinkan otoritas Arab Saudi bahwa Indonesia berkomitmen taat protokol kesehatan. Apalagi vaksinasi dosis kedua sudah mencapai target yang ditetapkan pemerintah.
"Komitmen-komitmen apa yang kita lakukan untuk meringankan persyaratan tersebut. Karena pada dasarnya kita sekarang sudah masuk ke 43 persen rakyat Indonesia herd immunity atau vaksin dua kali," katanya.
Syam menegaskan, Kemenag perlu menyampaikan secara detail kondisi vaksinasi di tanah air. Mulai dari jumlah penduduk, pencapaian vaksinasi, hingga kendala yang dihadapi serta keterbatasan vaksin Covid-19 itu sendiri. Hal itu berbeda dengan Arab Saudi yang menargetkan 30 juta vaksinasi dan sudah memasuki tahap vaksin booster.
"Perbedaan-perbedaan semacam ini perlu disampaikan agar Saudi tahun bahwa Indonesia negeri dengan jumlah penduduk lebih banyak dari mereka," katanya.
Syam berdoa kunjungan Menag Yaqut Cholil Qoumas dan jajaran ke Arab Saudi mendapat ridho Allah SWT, sehingga masalah umroh dan haji dapat diselesaikan dengan baik.
"Semoga Allah memberikan pertolongan, perlindungan kepada rakyat Indonesia dan pemerintah Indonesia untuk bisa menyelesaikan masalah umroh dan haji dengan sebaik-baiknya," katanya.