IHRAM.CO.ID, THIRUVANANTHAPURAM -- Selama sepekan terakhir, pemilik kedai shawarma populer di Thiruvananthapuram Kerala telah menerima pertanyaan tak terduga dari pelanggannya. Mereka menanyakan tentang agama anggota stafnya.
Hal itu terjadi karena efek dari kampanye kebencian baru terhadap Muslim. Kali ini, itu berpusat pada klaim 'meludah' ke dalam makanan. "Saya tidak pernah merasa perlu menjelaskan hal-hal yang jelas-jelas hoax. Anggota staf saya, yang menghadapi pertanyaan ini, berasal dari agama yang berbeda," kata pemilik yang tidak mau disebutkan namanya, dilansir dari laman The News Minute pada Rabu (24/11).
Seorang food vlogger yang berbasis di Thiruvananthapuram, Karthik Manikuttan, harus memblokir tag 'thuppal' (meludah) di postingan video. Hal ini dilakukan setelah dia melihat pesan kebencian yang ditargetkan terhadap hotel milik Muslim yang dia dokumentasikan di vlognya.
"Saya tiba-tiba menemukan komentar seperti 'Thuppal Shawarma', 'Thuppal Biriyani', terutama di bawah video hotel dengan nama Muslim. Beberapa pemilik hotel dan influencer media sosial dengan nama Muslim merasa terancam oleh kampanye yang ditargetkan terhadap mereka," kata Manikuttan.
Kampanye kebencian terbaru terhadap Muslim, yang dirujuk oleh Karthik dan pemilik toko shawarma, dimulai pada awal November. Dalam sebuah video seorang pria Muslim yang diduga meludah ke piring nasi dan kemudian mencampurnya dengan sisa nasi di panci, menjadi viral.